Hewan Ternak Bisa Dapat Tumor? Fakta yang Jarang Dibahas !

Peternakan29 Views

Banyak orang berpikir bahwa penyakit tumor hanya menyerang manusia. Padahal, kenyataannya hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, bahkan ikan pun bisa mengalami kondisi serupa. Dalam dunia kedokteran hewan, kasus ini bukanlah hal baru, meski jarang dibicarakan di kalangan peternak kecil. Tumor pada hewan bisa beragam bentuk dan tingkat bahayanya, tergantung jenis jaringan yang terlibat dan bagaimana reaksi tubuh hewan terhadap sel abnormal tersebut.

Sebagai peternak, memahami penyakit seperti tumor sangat penting karena dapat memengaruhi produktivitas, kualitas hasil ternak, bahkan kesejahteraan hewan secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana tumor bisa terjadi pada hewan ternak, gejalanya, serta langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

Memahami Apa Itu Tumor pada Hewan Ternak

Sebelum membahas lebih jauh, kita perlu memahami dulu apa yang dimaksud dengan tumor. Tumor merupakan pertumbuhan jaringan abnormal akibat pembelahan sel yang tidak terkendali. Sama seperti manusia, hewan ternak juga memiliki sel yang bisa mengalami mutasi genetik. Mutasi inilah yang menjadi awal mula munculnya tumor.

Dalam konteks peternakan, tumor sering ditemukan pada hewan yang berumur panjang atau yang sering terpapar bahan kimia tertentu. Misalnya, sapi yang hidup di lingkungan dengan banyak pestisida atau ayam petelur yang sudah melewati masa produksi. Walau jarang, tumor juga bisa muncul pada hewan muda karena faktor genetik.

“Sel abnormal tidak memilih siapa korbannya, bahkan hewan ternak pun bisa terkena jika faktor lingkungannya mendukung,”


Jenis Tumor yang Umum Terjadi pada Hewan Ternak

Jenis tumor pada hewan ternak sangat beragam dan dapat dibedakan menjadi dua kategori utama: jinak dan ganas. Masing-masing memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda terhadap kesehatan hewan.

Tumor Jinak

Tumor jinak biasanya tumbuh lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Contoh paling umum adalah lipoma atau benjolan lemak yang sering ditemukan pada sapi atau kambing. Meski tidak berbahaya, tumor jenis ini bisa mengganggu jika ukurannya terlalu besar dan menekan organ penting.

Selain lipoma, ada juga papilloma atau kutil yang disebabkan oleh virus papiloma. Penyakit ini sering menyerang kulit sapi muda dan dapat menular melalui alat-alat kandang atau luka terbuka.

Tumor Ganas

Berbeda dengan tumor jinak, tumor ganas bersifat destruktif. Sel-selnya dapat menyebar ke organ lain melalui aliran darah atau getah bening. Contoh yang sering ditemukan adalah kanker payudara pada sapi perah dan limfosarkoma pada sapi dan kambing.

Tumor ganas bisa menyebabkan penurunan berat badan, nafsu makan menurun, dan kematian jika tidak segera ditangani. Untuk hewan produksi, hal ini tentu berdampak besar pada nilai ekonomi dan kelangsungan usaha.


Tabel Perbandingan Jenis Tumor pada Hewan Ternak

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah tabel yang menunjukkan jenis-jenis tumor umum pada beberapa hewan ternak beserta penyebab dan dampaknya.

Jenis HewanJenis Tumor UmumPenyebab UtamaDampak Terhadap Produksi
SapiLipoma, Papilloma, Limfosarkoma, Kanker payudaraGenetik, Virus (Bovine papillomavirus), Pakan tercemar pestisidaProduksi susu menurun, penurunan berat badan, luka pada kulit
KambingFibroma, Limfoma, AdenokarsinomaInfeksi virus, kerusakan jaringan kronis, faktor usiaNafsu makan menurun, gangguan metabolisme
AyamAvian leukosis, Marek’s disease (tumor saraf), HepatomaVirus leukosis unggas, infeksi kronis, stress lingkunganPenurunan produksi telur, mortalitas tinggi
BabiLeiomyoma, Melanoma, Karsinoma kulitFaktor genetik, paparan sinar UV, bahan kimiaPenurunan kualitas daging, lesi pada kulit
Ikan (Lele, Nila)Tumor hati, Tumor insang, Papilloma kulitPencemaran air, logam berat, parasitPertumbuhan lambat, kematian massal di kolam
KudaSarcoid, Melanoma, FibrosarcomaVirus papiloma kuda, genetikGangguan pergerakan, luka kronis pada kulit

Tabel ini menunjukkan bahwa tumor bisa menyerang berbagai jenis hewan, bukan hanya mamalia, tetapi juga unggas dan ikan. Faktor penyebab utamanya tetap sama, yaitu lingkungan, genetik, serta paparan bahan kimia atau virus.


Mengapa Hewan Ternak Bisa Mengalami Tumor?

Banyak faktor yang menyebabkan hewan ternak bisa mengalami tumor. Faktor ini bisa berasal dari dalam tubuh (genetik) maupun dari luar (lingkungan, pakan, atau infeksi virus).

Beberapa penyebab yang umum ditemukan antara lain:

Faktor Genetik

Beberapa ras ternak memiliki kecenderungan genetik terhadap tumor tertentu. Misalnya, sapi Friesian Holstein lebih rentan terhadap tumor pada kelenjar susu dibandingkan sapi lokal.

Paparan Bahan Kimia dan Pestisida

Lingkungan peternakan yang menggunakan pestisida berlebihan dapat memengaruhi kesehatan sel-sel tubuh hewan. Bahan kimia yang terakumulasi di jaringan bisa memicu mutasi sel.

Infeksi Virus dan Bakteri

Virus seperti bovine papillomavirus pada sapi atau avian leukosis virus pada ayam telah terbukti menjadi pemicu munculnya tumor.

Pola Pakan dan Nutrisi Tidak Seimbang

Kekurangan vitamin A, E, dan selenium dapat menurunkan daya tahan sel terhadap kerusakan DNA, membuat tubuh lebih rentan terhadap pertumbuhan sel abnormal.

“Kesehatan sel pada hewan sangat bergantung pada keseimbangan nutrisi dan lingkungan. Pakan yang buruk bisa jadi pintu masuk penyakit yang tak terlihat mata,”


Ciri dan Gejala Tumor pada Hewan Ternak

Mengenali tumor sejak dini bisa membantu peternak melakukan tindakan cepat sebelum kondisi menjadi parah. Beberapa tanda fisik dan perilaku yang bisa diamati antara lain:

  • Muncul benjolan tidak wajar di tubuh hewan
  • Luka yang sulit sembuh meski sudah diobati
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan
  • Produksi susu menurun secara tiba-tiba pada sapi perah
  • Perubahan perilaku, misalnya hewan menjadi lemas atau tidak aktif

Tidak semua benjolan berarti tumor, tetapi jika pertumbuhannya cepat dan disertai gejala lain, sebaiknya segera periksakan ke dokter hewan. Pemeriksaan laboratorium seperti biopsi jaringan bisa membantu memastikan apakah benjolan tersebut bersifat jinak atau ganas.


Kasus Tumor yang Pernah Ditemukan di Dunia Peternakan

Beberapa kasus tumor pada hewan ternak sempat menarik perhatian dunia kedokteran hewan. Misalnya, kasus enzootic bovine leukosis pada sapi di Eropa yang disebabkan oleh virus leukemia sapi (BLV). Penyakit ini menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening dan sangat menular antarindividu.

Di Indonesia sendiri, laporan tentang tumor pada ternak masih jarang dipublikasikan. Namun di beberapa laboratorium veteriner daerah, kasus papillomatosis pada sapi lokal atau ayam broiler dengan tumor hati sudah pernah ditemukan.

“Kasus tumor hewan di Indonesia mungkin lebih banyak dari yang tercatat, hanya saja peternak sering tidak melaporkannya karena menganggap itu penyakit biasa,”


Dampak Tumor terhadap Produktivitas Ternak

Tumor, baik jinak maupun ganas, dapat menurunkan efisiensi produksi ternak secara signifikan. Sapi perah dengan tumor pada kelenjar susu, misalnya, akan mengalami penurunan produksi susu karena jaringan payudara rusak. Sementara itu, ayam dengan tumor hati akan mengalami gangguan metabolisme sehingga pertumbuhannya melambat.

Selain dampak langsung pada produksi, tumor juga bisa mengurangi nilai jual hewan. Daging dari hewan yang terdiagnosis tumor tidak layak dikonsumsi karena berpotensi membawa jaringan abnormal atau infeksi sekunder.


Cara Mencegah Hewan Ternak dari Risiko Tumor

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, terutama dalam dunia peternakan di mana satu ekor hewan yang sakit bisa menulari banyak lainnya. Beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan peternak antara lain:

Menjaga Kebersihan Lingkungan Kandang

Kandang yang bersih mengurangi risiko paparan virus dan bahan kimia berbahaya. Gunakan desinfektan aman secara berkala.

Memberikan Pakan Bernutrisi Seimbang

Pakan yang kaya antioksidan seperti vitamin E dan selenium dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

Menghindari Penggunaan Bahan Kimia Berlebihan

Kurangi penggunaan pestisida atau herbisida di area kandang. Jika harus digunakan, pastikan jarak aman dan waktu karantina cukup.

Melakukan Pemeriksaan Rutin

Periksakan hewan secara berkala ke dokter hewan untuk mendeteksi perubahan fisik sekecil apapun.

Isolasi Hewan Sakit

Jika ditemukan hewan dengan benjolan mencurigakan, segera pisahkan agar tidak menular ke lainnya.

“Kunci keberhasilan peternakan bukan hanya soal pakan atau genetika, tapi juga perhatian kecil terhadap hal-hal yang tampak sepele seperti benjolan di tubuh hewan,”


Peran Dokter Hewan dalam Menangani Kasus Tumor

Dokter hewan memegang peran penting dalam diagnosis dan penanganan kasus tumor. Langkah awal biasanya berupa pemeriksaan fisik, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel jaringan untuk diuji di laboratorium. Bila tumor bersifat jinak dan terlokalisasi, operasi pengangkatan bisa dilakukan.

Namun jika tumor bersifat ganas dan sudah menyebar, fokus perawatan biasanya diarahkan untuk menjaga kenyamanan hewan dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Dalam kasus ekstrem, eutanasi bisa menjadi pilihan untuk menghindari penderitaan yang berkepanjangan.

Apakah Tumor pada Hewan Ternak Bisa Menular ke Manusia?

Pertanyaan ini sering muncul di kalangan peternak. Secara umum, tumor bukan penyakit menular antarspesies. Namun, beberapa virus penyebab tumor pada hewan seperti bovine papillomavirus atau avian leukosis virus bisa menular antarhewan dan menyebabkan wabah di peternakan.

Meski tidak menular langsung ke manusia, konsumsi daging dari hewan yang memiliki tumor tetap tidak disarankan. Selain berisiko mengandung jaringan rusak, kualitas nutrisinya pun menurun drastis.

Upaya Penelitian dan Inovasi dalam Pencegahan Tumor Hewan

Seiring kemajuan teknologi, banyak penelitian sedang dikembangkan untuk mencegah tumor pada hewan ternak. Beberapa universitas di Jepang dan Eropa bahkan sudah mengembangkan vaksin eksperimental untuk virus penyebab tumor pada sapi dan ayam.

Di Indonesia, penelitian masih dalam tahap pengumpulan data kasus. Namun, kesadaran peternak untuk melaporkan kasus semacam ini mulai meningkat, terutama di sentra peternakan besar.

“Pengetahuan peternak adalah benteng pertama melawan penyakit. Semakin banyak tahu, semakin kecil kemungkinan kehilangan ternak karena penyakit seperti tumor,”

Kesadaran Baru dalam Dunia Peternakan Modern

Fenomena tumor pada hewan ternak menandakan bahwa aspek kesehatan hewan perlu diperhatikan lebih serius. Peternak tidak cukup hanya fokus pada produksi, tetapi juga harus memahami biologi dasar tubuh hewan yang mereka pelihara.

Peternakan modern menuntut keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan hewan. Kesadaran akan penyakit seperti tumor bukan hanya mencegah kerugian, tetapi juga menjadi cermin dari peternakan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *