Terong telunjuk (Solanum melongena), dikenal juga sebagai terong jari, merupakan varietas terong yang memiliki bentuk panjang menyerupai jari dengan warna hijau berpadu putih. Sayuran ini populer di Sumatra Utara dan sering digunakan dalam berbagai masakan tradisional. Selain rasanya yang lezat, terong telunjuk juga kaya akan nutrisi seperti beta karoten yang baik untuk kesehatan mata, serta vitamin dan mineral lainnya yang bermanfaat bagi tubuh.
Syarat Tumbuh Terong Telunjuk

Iklim dan Suhu
Terong telunjuk tumbuh optimal di daerah beriklim tropis dengan ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Suhu ideal untuk pertumbuhan berkisar antara 22°C hingga 30°C. Tanaman ini memerlukan cahaya matahari penuh sepanjang hari untuk mendukung fotosintesis dan pertumbuhan yang maksimal.
Kondisi Tanah
Tanah yang cocok untuk budidaya terong telunjuk adalah tanah lempung berpasir yang kaya akan bahan organik. Tingkat keasaman tanah (pH) yang ideal berada pada kisaran 5,6 hingga 7. Drainase yang baik sangat penting untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan akar membusuk.
Persiapan Lahan dan Penanaman
Pengolahan Tanah
Mulailah dengan membersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman lain. Gemburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak sedalam 20-30 cm untuk memperbaiki struktur tanah dan aerasi. Tambahkan pupuk kandang atau kompos sebanyak 15-20 ton per hektar untuk meningkatkan kesuburan tanah. Biarkan lahan selama satu minggu agar terpapar sinar matahari, yang membantu membunuh hama dan penyakit dalam tanah.
Pembibitan
Semaikan biji terong telunjuk dalam wadah semai yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1. Letakkan satu biji di setiap lubang semai. Siram secara teratur setiap pagi dan sore untuk menjaga kelembapan. Setelah 4 minggu atau ketika bibit memiliki 4-5 helai daun sejati, bibit siap dipindahkan ke lahan tanam.
Penanaman Bibit
Buatlah bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 30 cm, serta jarak antar bedengan sekitar 40 cm. Lubang tanam dibuat dengan jarak 60 cm antar tanaman dan 70 cm antar baris. Sebelum penanaman, siram lubang tanam untuk memastikan kelembapan. Pindahkan bibit dengan hati-hati agar akar tidak rusak, lalu tanam pada lubang yang telah disiapkan dan tutup dengan tanah.
Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore, terutama pada musim kemarau. Pastikan tanah tetap lembap tetapi tidak tergenang air. Pada musim hujan, frekuensi penyiraman dapat dikurangi sesuai kebutuhan.
Pemupukan
Pemupukan susulan penting untuk mendukung pertumbuhan dan produksi buah. Pada budidaya non-organik, pemupukan pertama dilakukan dua minggu setelah tanam dengan dosis 80 kg urea dan 45 kg KCl per hektar. Untuk budidaya organik, berikan 0,5 kg pupuk kompos atau pupuk kandang per tanaman. Pemupukan diulang pada minggu ke-5 dan ke-7 setelah tanam.
Penyiangan dan Pengendalian Gulma
Penyiangan gulma dilakukan secara rutin untuk mencegah persaingan nutrisi antara gulma dan tanaman terong. Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan untuk efisiensi waktu dan tenaga.
Pemasangan Ajir
Setelah tanaman berumur 3 minggu, pasang ajir atau penopang dari bambu setinggi 150-200 cm di dekat tanaman. Ajir berfungsi untuk menopang tanaman agar tidak roboh, terutama saat mulai berbuah lebat. Ikat batang tanaman pada ajir dengan tali rafia secara longgar untuk menghindari kerusakan batang.
Pemangkasan
Pemangkasan tunas liar yang tumbuh di ketiak daun hingga cabang pertama perlu dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan mengoptimalkan pertumbuhan buah. Pemangkasan juga membantu mencegah serangan hama dan penyakit.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama Umum
Beberapa hama yang sering menyerang tanaman terong telunjuk antara lain:
- Kumbang Daun (Epilachna sp): Menyerang daun dengan memakan jaringan daun sehingga mengurangi kemampuan fotosintesis.
- Kutu Daun (Aphis gossypii): Mengisap cairan tanaman dan dapat menularkan virus.
- Tungau (Tetranychus sp): Menyerang bagian bawah daun dan menyebabkan daun mengering.
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan metode alami seperti penggunaan insektisida nabati atau dengan metode kimiawi sesuai dosis yang dianjurkan.
Penyakit Tanaman Terong Telunjuk
Beberapa penyakit yang umum menyerang tanaman terong telunjuk meliputi:
- Layu Bakteri: Disebabkan oleh Ralstonia solanacearum yang menyebabkan tanaman layu mendadak.
- Busuk Buah: Infeksi jamur Phytophthora sp. yang menyebabkan buah membusuk.
- Bercak Daun: Disebabkan oleh jamur yang menyerang daun dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan, rotasi tanaman, serta penggunaan fungisida jika diperlukan.
Panen dan Pascapanen

Waktu Panen
Terong telunjuk mulai dapat dipanen sekitar 60-80 hari setelah tanam, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungan. Ciri-ciri buah siap panen adalah kulit buah masih berwarna hijau segar, ukuran sesuai standar, dan tekstur buah masih kenyal.
Cara Panen
Panen dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting atau pisau tajam untuk menghindari kerusakan pada batang tanaman. Buah sebaiknya dipanen saat masih muda agar memiliki rasa yang lebih enak dan tekstur yang tidak terlalu keras.
Penyimpanan dan Distribusi
Setelah dipanen, buah terong telunjuk sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Untuk distribusi dalam skala besar, penggunaan kemasan yang baik akan membantu menjaga kualitas buah agar tetap segar lebih lama.
Kunci Keberhasilan Budidaya Terong Telunjuk untuk Hasil Panen Maksimal
Budidaya terong telunjuk merupakan peluang agribisnis yang menjanjikan dengan permintaan pasar yang cukup tinggi. Dengan memahami teknik budidaya yang baik, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pemeliharaan yang tepat, hasil panen dapat lebih optimal. Perawatan yang baik terhadap hama dan penyakit juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan budidaya.
Dengan penerapan metode pertanian yang berkelanjutan dan pemilihan varietas unggul, budidaya terong telunjuk dapat menjadi usaha yang menguntungkan baik bagi petani kecil maupun skala komersial.