Tupai adalah mamalia kecil yang sering menarik perhatian karena kelincahan dan tingkah lakunya yang menggemaskan. Meskipun di alam liar mereka hidup bebas, banyak pecinta hewan yang tertarik untuk memelihara tupai sebagai hewan peliharaan di rumah. Namun, memelihara tupai memerlukan pengetahuan dan komitmen khusus agar kesejahteraan hewan ini tetap terjaga. Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang cara memelihara tupai, mulai dari pemilihan jenis, persiapan kandang, pemberian pakan, hingga perawatan harian yang diperlukan.
Mengenal Tupai dan Jenis-Jenisnya

Perbedaan Tupai dan Bajing
Seringkali, tupai disamakan dengan bajing karena kemiripan fisik keduanya. Namun, secara ilmiah, keduanya berbeda. Tupai termasuk dalam ordo Scandentia, sementara bajing masuk dalam ordo Rodentia. Perbedaan lainnya terletak pada bentuk moncong; tupai memiliki moncong lebih panjang dan runcing dibandingkan bajing. Selain itu, tupai cenderung memakan serangga, sedangkan bajing lebih menyukai biji-bijian dan buah-buahan.
Jenis-Jenis Tupai Peliharaan
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis tupai yang umum dijadikan peliharaan, antara lain:
- Tupai Tanah (Tupaia tana): Memiliki ukuran tubuh terbesar di antara jenis tupai lainnya dan banyak ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.
- Tupai Akar (Tupaia glis): Penyebarannya luas, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Semenanjung Malaya.
- Tupai Kekes (Tupaia javanica): Berukuran kecil dan ramping, banyak ditemukan di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera Barat.
Memilih jenis tupai yang tepat sangat penting, terutama bagi pemula. Disarankan untuk memilih tupai yang masih muda, berusia kurang dari 3 bulan, agar lebih mudah dijinakkan dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
Persiapan Sebelum Memelihara Tupai
Legalitas dan Etika
Sebelum memutuskan untuk memelihara tupai, penting untuk memastikan bahwa memelihara hewan liar seperti tupai diperbolehkan di wilayah Anda. Beberapa daerah memiliki peraturan yang melarang penangkapan dan pemeliharaan hewan liar. Selain itu, pertimbangkan etika dalam memelihara tupai, mengingat mereka adalah hewan liar yang memiliki peran penting dalam ekosistem.
Pemilihan Tupai yang Sehat
Saat memilih tupai, perhatikan tanda-tanda kesehatan seperti mata yang cerah, bulu yang bersih dan mengilap, serta perilaku yang lincah dan aktif. Hindari memilih tupai yang tampak lesu, memiliki luka, atau menunjukkan tanda-tanda penyakit. Memilih tupai yang sehat akan memudahkan proses perawatan dan penjinakan.
Mempersiapkan Kandang yang Ideal

Ukuran dan Desain Kandang
Tupai adalah hewan yang sangat aktif dan membutuhkan ruang yang cukup untuk bergerak. Kandang ideal untuk tupai memiliki ukuran minimal 60x60x100 cm, dengan jeruji besi yang kuat untuk mencegah tupai melarikan diri atau merusak kandang. Pastikan kandang memiliki beberapa tingkat atau cabang untuk memfasilitasi kebiasaan memanjat dan melompat tupai. Selain itu, sediakan tempat persembunyian atau glodokan sebagai area istirahat yang nyaman bagi tupai.
Lokasi Penempatan Kandang
Letakkan kandang di area yang terkena sinar matahari pagi untuk memastikan tupai mendapatkan vitamin D yang cukup. Namun, hindari paparan sinar matahari langsung sepanjang hari agar tupai tidak kepanasan. Pastikan juga area sekitar kandang memiliki sirkulasi udara yang baik dan terhindar dari angin kencang atau suhu yang terlalu dingin, karena tupai sensitif terhadap perubahan suhu ekstrem.
Pemberian Pakan yang Tepat
Makanan Utama
Tupai adalah hewan omnivora dengan kecenderungan herbivora, sehingga diet mereka harus mencakup berbagai jenis makanan. Beberapa pilihan makanan yang baik untuk tupai antara lain:
- Buah-buahan: Apel, pisang, mangga, dan berbagai jenis beri. Pastikan buah dicuci bersih dan dipotong kecil sebelum diberikan.
- Sayuran: Wortel, brokoli, dan jagung manis. Sayuran hijau seperti bayam juga baik, namun berikan dalam jumlah terbatas.
- Biji-bijian dan Kacang-kacangan: Kacang tanah, almond, dan biji bunga matahari. Berikan dalam porsi kecil karena kandungan lemaknya yang tinggi.
Makanan Tambahan
Selain makanan utama, tupai juga dapat diberikan protein tambahan seperti serangga kecil (jangkrik atau ulat hongkong) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pastikan semua makanan yang diberikan dalam kondisi segar dan bersih untuk mencegah gangguan pencernaan.
Air Minum
Sediakan air bersih dan segar setiap hari. Gunakan wadah minum yang stabil dan mudah dijangkau oleh tupai. Pastikan untuk membersihkan wadah minum secara rutin untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Perawatan Harian dan Kesehatan Tupai
Kebersihan Kandang
Membersihkan kandang secara rutin adalah bagian penting dalam perawatan tupai. Buang sisa makanan yang tidak dimakan agar tidak membusuk dan menjadi sumber penyakit. Bersihkan alas kandang setiap 2-3 hari sekali untuk menghindari bau tidak sedap dan perkembangan bakteri.
Interaksi dan Penjinakan
Tupai yang masih liar membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan manusia. Untuk menjinakkannya, berikan makanan langsung dari tangan agar tupai terbiasa dengan kehadiran pemiliknya. Hindari gerakan tiba-tiba atau suara keras yang dapat membuat tupai stres. Interaksi yang konsisten akan membantu mempercepat proses penjinakan.
Kesehatan dan Penyakit Umum
Beberapa penyakit yang umum dialami tupai meliputi infeksi kulit, gangguan pencernaan akibat makanan yang tidak cocok, serta stres akibat lingkungan yang tidak kondusif. Jika tupai menunjukkan tanda-tanda sakit seperti lesu, kehilangan nafsu makan, atau bulu rontok berlebihan, segera konsultasikan ke dokter hewan yang berpengalaman menangani satwa liar.
Dampak Negatif Memelihara Tupai

Meskipun memelihara tupai bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, ada beberapa dampak negatif memelihara tupai yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjadikannya hewan peliharaan:
1. Kesulitan dalam Penjinakan
Tupai adalah hewan liar yang secara alami tidak terbiasa dengan interaksi manusia. Proses penjinakan membutuhkan waktu yang lama, kesabaran, dan pendekatan yang tepat. Jika tidak ditangani dengan baik, tupai dapat tetap agresif atau sulit dikendalikan.
2. Potensi Kerusakan di Rumah
Tupai memiliki kebiasaan menggigit dan mengunyah benda di sekitarnya, termasuk kabel listrik, perabotan kayu, atau barang-barang lain yang bisa dihancurkan. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan rumah tangga yang signifikan jika tidak diawasi dengan baik.
3. Risiko Penyakit Zoonosis
Sebagai hewan liar, tupai dapat membawa berbagai penyakit yang bisa menular ke manusia, seperti leptospirosis atau infeksi bakteri lainnya. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar sangat penting untuk mengurangi risiko penularan penyakit.
4. Tantangan dalam Pemenuhan Kebutuhan Alami
Tupai adalah hewan yang sangat aktif dan memiliki kebutuhan alami untuk berlari, memanjat, dan mencari makanan sendiri. Memeliharanya dalam kandang bisa membatasi ruang geraknya, yang berpotensi menyebabkan stres dan masalah kesehatan lainnya.
5. Regulasi dan Etika
Di beberapa wilayah, memelihara tupai bisa melanggar hukum atau regulasi perlindungan satwa liar. Selain itu, mengambil tupai dari alam liar untuk dijadikan peliharaan dapat berdampak negatif terhadap populasi liar dan keseimbangan ekosistem.
Memahami Tantangan dan Keseruan Memelihara Tupai
Memelihara tupai bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan jika dilakukan dengan benar. Dengan memahami kebutuhan dasarnya, mulai dari jenis makanan yang sesuai, desain kandang yang ideal, hingga teknik penjinakan yang tepat, pemilik dapat memastikan tupai tetap sehat dan bahagia. Namun, penting untuk mempertimbangkan legalitas dan etika sebelum memutuskan untuk memelihara tupai sebagai hewan peliharaan. Jika dilakukan dengan baik, tupai dapat menjadi teman yang menyenangkan dan menghibur dalam kehidupan sehari-hari.