Budidaya kroto rumahan telah menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan, terutama bagi pecinta burung kicau dan pemancing yang membutuhkan kroto sebagai pakan utama. Kroto, yang merupakan telur dan larva semut rangrang, memiliki permintaan tinggi di pasaran. Namun, ketersediaannya di alam semakin berkurang akibat eksploitasi berlebihan. Oleh karena itu, budidaya kroto di rumah menjadi solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut sekaligus membuka peluang bisnis baru.
Persiapan Awal dalam Budidaya Kroto Rumahan

Sebelum memulai budidaya kroto, ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan untuk memastikan proses ternak berjalan lancar dan menghasilkan produksi optimal.
1. Pemilihan Lokasi yang Tepat
Lokasi budidaya kroto sebaiknya berada di tempat yang tenang, jauh dari gangguan, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Semut rangrang membutuhkan lingkungan yang sejuk dengan sirkulasi udara baik. Suhu ideal untuk budidaya kroto berkisar antara 26-30°C dengan kelembapan sekitar 60-70%. Pastikan juga lokasi tersebut terlindung dari hujan dan angin kencang.
2. Menyiapkan Peralatan dan Bahan
Beberapa peralatan dan bahan yang diperlukan antara lain:
- Rak Bertingkat: Digunakan untuk meletakkan media ternak seperti toples atau paralon. Rak dapat dibuat dari kayu, bambu, atau besi dengan desain bertingkat untuk memaksimalkan ruang.
- Media Sarang: Toples plastik transparan, paralon, atau botol bekas dapat digunakan sebagai tempat semut membangun sarang. Pastikan media yang digunakan bersih dan kering.
- Nampan atau Wadah Air: Diletakkan di bawah rak untuk mencegah semut keluar dari area budidaya. Nampan diisi dengan air atau oli untuk menghalangi pergerakan semut keluar.
- Bibit Semut Rangrang: Bibit dapat diperoleh dari alam dengan mengambil sarang semut rangrang atau membelinya dari peternak lain. Pastikan bibit yang diperoleh sehat dan aktif.
Cara Membuat Tempat Ternak Kroto Rumahan yang Efisien

Pembuatan tempat ternak kroto yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan budidaya. Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat tempat ternak kroto yang efisien.
1. Pembuatan Rak Bertingkat
Rak bertingkat berfungsi sebagai penopang media sarang dan memudahkan dalam pengelolaan ternak. Rak dapat dibuat dengan tinggi sekitar 1,5 hingga 2 meter, lebar 50 cm, dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan. Setiap tingkat rak diberi jarak sekitar 50 cm untuk memudahkan perawatan dan pengawasan. Pastikan rak kokoh dan stabil untuk menampung beban media sarang.
2. Menyiapkan Media Sarang
Media sarang yang umum digunakan adalah toples plastik transparan atau paralon. Berikut cara menyiapkan media sarang:
- Toples Plastik: Lubangi bagian samping toples dengan diameter sekitar 2 cm sebagai pintu masuk semut. Bagian dalam toples dapat diberi daun-daunan kering untuk merangsang semut membangun sarang. Letakkan toples secara terbalik di rak dengan lubang menghadap ke bawah.
- Paralon: Potong paralon dengan panjang sekitar 20-30 cm. Bersihkan bagian dalamnya dan letakkan secara horizontal di rak. Bagian dalam paralon juga dapat diberi daun kering atau ranting kecil sebagai media pembangunan sarang.
3. Pengaturan Keamanan dan Kenyamanan
Untuk mencegah semut keluar dari area budidaya, letakkan kaki-kaki rak di dalam wadah berisi air atau oli. Hal ini akan membentuk penghalang bagi semut agar tidak kabur. Pastikan juga area sekitar rak bersih dari semut lain atau hama yang dapat mengganggu koloni semut rangrang.
Proses Budidaya Kroto di Rumah
Setelah tempat ternak siap, langkah selanjutnya adalah memulai proses budidaya dengan memperhatikan beberapa aspek penting.
1. Introduksi Bibit ke Media Sarang
Masukkan bibit semut rangrang ke dalam media sarang yang telah disiapkan. Jika menggunakan sarang alami dari alam, letakkan sarang tersebut di dekat media sarang buatan agar semut dapat berpindah dan membangun sarang baru. Proses ini memerlukan waktu, jadi pastikan lingkungan sekitar tenang dan tidak ada gangguan.
2. Pemberian Pakan
Pakan utama semut rangrang adalah serangga kecil seperti jangkrik, ulat hongkong, atau belalang. Selain itu, berikan juga sumber karbohidrat seperti air gula atau madu yang diletakkan di wadah kecil dekat sarang. Pemberian pakan dilakukan setiap hari atau sesuai kebutuhan koloni. Pastikan pakan yang diberikan dalam kondisi segar dan bersih.
3. Pengawasan dan Perawatan Rutin
Lakukan pengawasan rutin terhadap perkembangan koloni. Perhatikan kebersihan media sarang dan area sekitar. Jika terdapat sisa pakan yang tidak dikonsumsi, segera bersihkan untuk mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri. Pastikan juga kelembapan dan suhu ruangan tetap dalam kondisi ideal.
Berkembang Biak
Cara Agar Semut Rangrang Cepat Berkembang Biak dan menghasilkan kroto dalam jumlah besar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Penyediaan Pakan yang Cukup
Semut rangrang membutuhkan asupan protein dan karbohidrat yang cukup untuk mempercepat perkembangan koloninya. Berikan serangga kecil seperti jangkrik, ulat hongkong, atau belalang sebagai sumber protein. Sementara itu, air gula atau madu bisa diberikan sebagai sumber energi yang membantu mempercepat perkembangbiakan semut.
2. Pemilihan Bibit Semut yang Berkualitas
Pastikan bibit semut yang digunakan berasal dari koloni yang sehat dan produktif. Pilih semut yang aktif dan memiliki jumlah ratu yang cukup agar proses perkembangbiakan lebih cepat.
3. Menjaga Suhu dan Kelembapan Ideal
Suhu ruangan yang ideal untuk semut rangrang berkisar antara 26-30°C dengan kelembapan sekitar 60-70%. Lingkungan yang terlalu panas atau terlalu lembap dapat menghambat perkembangan koloni dan produksi kroto.
4. Pemisahan Koloni untuk Mempercepat Pertumbuhan
Jika satu sarang sudah penuh dengan semut dan kroto, pindahkan sebagian semut ke media sarang baru untuk mempercepat penyebaran koloni dan meningkatkan produksi kroto.
5. Menghindari Gangguan Eksternal
Pastikan lokasi budidaya jauh dari gangguan predator seperti cicak, tokek, atau semut jenis lain yang dapat mengganggu koloni dan menghambat perkembangbiakan mereka.
Panen Kroto yang Optimal

Panen kroto dapat dilakukan setelah koloni berkembang dan jumlah kroto mencukupi. Biasanya, kroto siap dipanen setelah 3-4 bulan sejak awal budidaya. Cara panennya adalah dengan menggoyangkan media sarang secara perlahan sehingga kroto jatuh ke wadah di bawahnya. Pastikan panen dilakukan tanpa mengganggu koloni semut agar produksi tetap berkelanjutan.
Tips Agar Panen Lebih Maksimal
- Jangan terlalu sering memanen agar koloni tetap berkembang.
- Pastikan lingkungan tetap stabil agar semut tidak stres dan tetap produktif.
- Berikan pakan dengan jumlah yang cukup untuk meningkatkan produksi kroto.
Budidaya Kroto sebagai Peluang Usaha Menjanjikan
Budidaya kroto rumahan merupakan salah satu usaha yang menjanjikan dengan modal yang relatif kecil dan keuntungan yang besar. Dengan memahami cara membuat tempat ternak kroto yang sesuai, memberikan perawatan optimal, serta melakukan panen dengan cara yang tepat, produksi kroto bisa maksimal dan berkelanjutan.
Dengan meningkatnya permintaan kroto di pasaran, baik untuk pakan burung maupun ikan, peluang usaha ini terus terbuka lebar. Bagi pemula, memulai dengan skala kecil di rumah bisa menjadi langkah awal yang baik sebelum mengembangkan bisnis lebih luas. Semoga panduan ini bermanfaat dan sukses dalam budidaya kroto!