Burung hantu adalah salah satu kelompok burung malam yang paling dikenal karena sifat misteriusnya, tatapan matanya yang tajam, dan kemampuan berburu di malam hari yang luar biasa. Di Indonesia, jenis burung hantu sangat beragam, mulai dari yang berukuran kecil seperti celepuk hingga yang berukuran besar seperti Bubo sumatranus. Tak hanya menarik secara visual, banyak dari spesies burung hantu ini juga masuk dalam daftar burung hantu yang dilindungi karena kelangkaannya di alam liar.
Karakteristik Umum Burung Hantu
Apa Itu Burung Hantu Sejati?
Istilah “burung hantu sejati” merujuk pada anggota famili Strigidae yang memiliki wajah berbentuk cakram dan mata menghadap ke depan. Berbeda dari famili Tytonidae seperti Tyto alba, burung hantu sejati mencakup berbagai spesies seperti celepuk dan bubo. Mereka tersebar di hampir semua wilayah hutan di dunia, termasuk hutan tropis Indonesia.
Ukuran dan Berat Burung Hantu
Ukuran burung hantu sangat bervariasi. Jenis kecil seperti celepuk merah hanya berukuran 20–25 cm, sementara jenis terbesar seperti Eurasian Eagle Owl dapat mencapai tinggi 75 cm dengan rentang sayap lebih dari 180 cm. Berat burung hantu pun tergantung pada spesiesnya—Bubo sumatranus, misalnya, memiliki berat rata-rata 1,3 kg.

Jenis Burung Hantu di Indonesia
Tyto Alba: Si Putih yang Familiar
Tyto alba atau yang dikenal sebagai Serak Jawa adalah salah satu burung hantu paling umum di Indonesia. Ia banyak digunakan dalam sistem pertanian organik sebagai pengendali tikus alami. Meskipun terlihat banyak, tyto alba dilindungi oleh hukum karena merupakan bagian dari jenis burung hantu yang dilindungi di Indonesia.
Bubo Sumatranus: Sang Raksasa dari Sumatera
Bubo sumatranus atau Beluk Jampuk adalah burung hantu terbesar di Indonesia. Dengan tubuh besar dan suara menggelegar, ia menjadi predator puncak di malam hari. Banyak yang bertanya: bubo sumatranus apakah dilindungi? Jawabannya adalah iya. Spesies ini kini termasuk burung hantu yang dilindungi karena habitatnya makin terdesak.
Celepuk: Jenis Burung Hantu Kecil yang Mungil
Celepuk adalah jenis burung hantu kecil dengan banyak variasi, seperti celepuk jawa, celepuk merah, dan celepuk flores. Mereka hidup di pepohonan dan aktif saat malam. Beberapa spesies celepuk termasuk dalam daftar jenis burung hantu yang dilindungi, khususnya yang endemik dengan distribusi terbatas.
Burung Hantu Putih dan Abu-Abu
Tyto alba juga sering disebut sebagai burung hantu putih Indonesia karena dominasi warna cerahnya. Ada juga variasi lain dengan bulu abu-abu yang langka dan banyak diburu karena penampilan estetikanya. Inilah alasan mengapa banyak burung hantu mahal beredar di pasar gelap.

Status Perlindungan dan Perdagangan
Apakah Burung Hantu Dilindungi?
Ya, banyak spesies burung hantu dilindungi di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor P.106 Tahun 2018, terdapat 16 jenis burung hantu yang dilindungi, termasuk Tyto alba, Otus angelinae, dan Tyto inexspectata. Perlindungan diberikan karena ancaman serius terhadap populasi mereka di alam.
Burung Hantu yang Tidak Dilindungi
Meskipun demikian, ada juga burung hantu yang tidak dilindungi. Namun status ini bukan berarti bebas ditangkap. Perdagangan satwa liar tetap harus sesuai aturan, dan pemerintah mendorong edukasi tentang pentingnya peran burung hantu dalam ekosistem.
Burung Hantu Gudang: Manfaat di Lahan Pertanian
Tyto alba sering disebut burung hantu gudang karena suka bersarang di tempat tinggi seperti atap bangunan kosong. Banyak petani menggunakan kandang burung hantu tyto alba untuk menampung mereka sebagai bagian dari sistem pengendalian hama tikus secara alami.
Harga Burung Hantu dan Isu Perdagangan
Harga burung hantu biasa bisa berkisar dari Rp 300 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung ukuran, jenis, dan umur. Harga burung hantu salju bahkan bisa mencapai belasan juta rupiah karena kelangkaan dan penampilannya yang eksotis. Namun, burung seperti ini kerap diperjualbelikan secara ilegal. Harga burung hantu putih besar dan harga burung hantu tito alba juga cukup tinggi di pasar gelap, padahal spesies ini masuk dalam burung hantu yang dilindungi.
Burung Hantu di Dunia: Jenis dan Karakteristik
Jenis Owl yang Mendunia
Beberapa spesies burung hantu paling terkenal di dunia antara lain:
- Snowy Owl: burung hantu putih dari kutub utara.
- Barn Owl: termasuk Tyto alba, dikenal dengan wajah hati dan bulu cerah.
- Eurasian Eagle Owl: salah satu burung hantu terbesar di dunia.
- Screech Owl: burung hantu kecil dengan suara melengking.
Setiap jenis owl memiliki habitat dan ciri khasnya masing-masing, tetapi semuanya adalah bagian penting dari sistem rantai makanan di habitatnya.
Sejarah dan Simbolisme Burung Hantu
Sejarah Burung Hantu dalam Budaya
Dalam budaya barat, burung hantu melambangkan kebijaksanaan. Namun di Indonesia dan beberapa negara Asia, burung hantu sering diasosiasikan dengan mistis dan takhayul. Seiring berjalannya waktu, pandangan ini mulai berubah karena edukasi mengenai pentingnya peran burung hantu di alam.
Nama Lain Burung Hantu di Masyarakat
Masyarakat Indonesia menyebut burung hantu dengan berbagai nama, mulai dari “burung malam”, “manuk kuwek”, hingga “burung elang malam”. Penamaan ini sering kali didasarkan pada suara atau kebiasaan berburu burung tersebut.

Peran Ekologis dan Konservasi
Mengapa Burung Hantu Penting?
Burung hantu adalah predator alami yang membantu mengontrol populasi tikus dan serangga. Hilangnya burung hantu bisa menyebabkan ledakan hama di lingkungan pertanian. Inilah mengapa perlindungan terhadap burung hantu sangat vital.
Upaya Konservasi
Berbagai upaya konservasi dilakukan oleh pemerintah dan LSM, termasuk pembangunan Rumah Burung Hantu (RUBUHA), penangkaran Tyto alba, hingga edukasi masyarakat tentang burung yang dilindungi beserta gambarnya. Penangkaran legal harus memenuhi syarat hukum dan tidak boleh merusak populasi liar.
Menjaga Eksistensi Burung Hantu di Alam
Jenis burung hantu yang ada di Indonesia maupun dunia adalah bagian penting dari warisan alam yang harus dijaga. Dari spesies kecil seperti celepuk hingga raksasa seperti bubo sumatranus, semuanya memainkan peran dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mengetahui bahwa banyak dari mereka adalah burung hantu yang dilindungi, kita sebagai masyarakat harus lebih bijak dalam memperlakukan satwa ini.
Dengan kesadaran dan edukasi yang terus ditingkatkan, diharapkan eksistensi burung hantu tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang di habitat aslinya.