Terong ungu (Solanum melongena L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat populer di Indonesia. Sayuran ini tidak hanya memiliki rasa lezat dan tekstur yang unik, tetapi juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin B, C, dan mineral seperti zat besi serta antioksidan. Menanam terong ungu bisa menjadi pilihan tepat untuk budidaya di pekarangan rumah, kebun skala kecil, bahkan untuk usaha pertanian yang lebih luas. Artikel ini akan mengupas tuntas cara menanam terong ungu, dari pemilihan bibit hingga masa panen.
Mengenal Terong Ungu dan Keunggulannya

Terong ungu memiliki warna kulit yang khas, yaitu ungu mengilap dengan bentuk lonjong atau bulat tergantung varietasnya. Tanaman ini tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia, baik di dataran rendah maupun tinggi. Kelebihan lainnya adalah produktivitasnya yang tinggi dan daya tahan terhadap berbagai penyakit tanaman.
Syarat Tumbuh Terong Ungu
Tanaman terong ungu membutuhkan sinar matahari langsung minimal 6 jam per hari, suhu optimal 25–30°C, dan kelembaban sedang. Tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase baik akan mendukung pertumbuhan akar dan buah. pH tanah ideal untuk terong berkisar antara 5,5–6,5.
Persiapan Lahan dan Media Tanam
Pengolahan Lahan
Sebelum menanam, lahan harus dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman lain. Gemburkan tanah sedalam 30 cm, kemudian buat bedengan selebar 1 meter dan tinggi 20–30 cm. Campurkan kompos atau pupuk kandang matang ke dalam tanah sebagai pupuk dasar.
Penanaman di Polybag
Jika ingin menanam di polybag, pilih ukuran polybag minimal 30 cm. Gunakan media tanam berupa campuran tanah, kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Pastikan polybag memiliki lubang drainase di bagian bawah.
Cara Menyemai dan Membuat Bibit Terong Ungu
Cara Semai Terong Ungu
Pilih biji terong ungu dari varietas unggul. Rendam benih dalam air hangat selama 4–6 jam untuk merangsang perkecambahan. Setelah itu, semai benih di tray semai atau bedengan persemaian yang teduh. Gunakan media semai dari tanah halus dan kompos.
Perawatan Bibit
Bibit akan mulai tumbuh dalam 5–8 hari. Siram secara rutin dan pastikan tidak terlalu lembab agar akar tidak busuk. Bibit siap dipindahkan setelah berumur 21–28 hari atau memiliki 4–5 helai daun sejati.
Cara Menanam Terong Ungu

Jarak Tanam Terong Ungu
Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 60×60 cm atau 70×80 cm agar tanaman mendapatkan cukup ruang tumbuh. Buat lubang tanam sedalam 5–10 cm, lalu tanam bibit secara hati-hati dan tutup kembali dengan tanah.
Penanaman di Polybag atau Tanah
Penanaman di polybag dilakukan serupa. Pastikan polybag diletakkan di area yang terkena sinar matahari langsung. Setelah ditanam, siram tanaman secukupnya.
Perawatan Terong Ungu Agar Berbuah Lebat
Penyiraman
Tanaman terong memerlukan penyiraman secara teratur, terutama saat musim kemarau. Siram dua kali sehari, pagi dan sore. Hindari penyiraman berlebihan agar akar tidak membusuk.
Pemupukan
Gunakan pupuk kandang, kompos, atau pupuk NPK dengan dosis ringan setiap 10–15 hari. Untuk meningkatkan hasil panen, gunakan pupuk terong agar bunga tidak rontok dan buah lebih besar.
Penyiangan dan Penggemburan
Bersihkan gulma secara berkala dan gemburkan tanah di sekitar tanaman agar akar dapat tumbuh optimal.
Pemangkasan
Lakukan pemangkasan tunas liar yang tumbuh di batang bawah agar energi tanaman terfokus pada pembentukan buah.
Cara Merawat Terong Ungu dari Serangan Hama dan Penyakit
Hama umum pada terongungu adalah ulat buah, kutu daun, dan lalat buah. Sedangkan penyakit yang sering muncul seperti busuk daun, layu bakteri, dan embun tepung.
Pencegahan dan Pengendalian
Gunakan pestisida organik dari bawang putih dan cabai atau larutan neem oil. Jaga sirkulasi udara antar tanaman dan jangan menanam terlalu rapat.
Masa Panen Terong Ungu

Umur Panen Terong Ungu
Umur panen terongungu rata-rata 70–80 hari setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi lingkungan. Dalam istilah lain, usia panen terongungu biasanya mulai dari 2,5 hingga 3 bulan.
Ciri-Ciri Terong Ungu Siap Panen
Buah berwarna ungu mengkilap, kulit masih keras namun tidak terlalu tua, dan ukuran buah mencapai panjang 20–30 cm tergantung varietas. Jangan menunggu buah terlalu matang karena bisa mengurangi kualitas rasa.
Teknik Panen
Panen dilakukan dengan cara memotong tangkai buah menggunakan pisau tajam. Hindari menarik buah secara langsung karena bisa merusak batang tanaman.
Umur Tanaman Terong Ungu dan Produktivitas
Tanaman terongungu dapat bertahan hingga 6 bulan, tergantung perawatan dan lingkungan. Dalam periode tersebut, panen bisa dilakukan berkali-kali, setiap 3–5 hari sekali.
Cara Menanam Terong Ungu dari Biji di Polybag
- Siapkan polybag dan media tanam
- Semai benih terlebih dahulu seperti dijelaskan sebelumnya
- Setelah bibit berumur 3–4 minggu, pindahkan ke polybag
- Lakukan penyiraman dan pemupukan secara teratur
- Letakkan polybag di tempat yang cukup sinar matahari
Tips Budidaya Terong Ungu Agar Panen Maksimal
- Gunakan varietas unggul dan tahan penyakit
- Lakukan rotasi tanaman untuk mencegah penyakit tanah
- Jangan biarkan air menggenang di sekitar akar
- Gunakan pupuk organik untuk hasil yang sehat dan alami
- Pupuk terong musim hujan sebaiknya diberikan dengan takaran lebih ringan agar tidak memicu busuk akar
Panen Melimpah dan Berkualitas: Hasil dari Teknik Menanam Terong Ungu yang Tepat
Budidaya terongungu tidak hanya mudah dilakukan, tetapi juga sangat potensial secara ekonomi. Dengan memahami cara menanam terongungu yang baik dan benar, mengetahui masa panen terongungu, serta cara merawat terong agar berbuah lebat, siapa saja bisa sukses dalam menanam sayuran ini. Mulai dari persiapan lahan, penyemaian bibit, perawatan harian, hingga panen, setiap langkah sangat menentukan hasil akhir. Pastikan Anda memilih bibit berkualitas dan mengikuti jarak tanam yang ideal agar pertumbuhan optimal. Dengan perawatan yang konsisten, terongungu akan tumbuh sehat, subur, dan siap panen dengan hasil maksimal.