√Yuk, Baca! 8 Cara Mudah Budidaya Cacing Tanah Untuk Pakan

Selamat Datang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail. Dibawah ini saya akan membahas materi tentang Cara Budidaya Cacing Tanah, berikut penjelasannya:

Cara-Budidaya-Cacing-Tanah

Bahkan, bagi sebagian orang, cacing tanah adalah hewan yang menjijikkan. Itu juga dianggap sebagai sumber parasit dan penyakit. Namun, ternyata cacing tanah ini memiliki banyak keunggulan. Cacing tanah ini jelas memiliki banyak keunggulan dalam pakan ternak dan obat-obatan untuk manusia. Kandungan protein yang tinggi dalam tubuh cacing tentunya dapat menjadi sumber protein yang baik untuk ternak seperti ikan. Selain itu, ternyata cacing tanah dapat diobati dengan elixir, yang menurunkan panas bagi manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan dalam industri kosmetik, cacing digunakan sebagai dasar untuk kosmetik, karena manfaat cacing dalam pelembab dan peremajaan kulit.


Karena permintaan pasar yang tinggi, harga cacing mencapai nilai yang fantastis dan ekonomis. Jadi cacing-cacing itu, awalnya dianggap hewan menjijikkan, sebenarnya mulai dibudidayakan oleh banyak orang. Cacing tanah yang dibudidayakan adalah jenis Lumbricus Rubellus yang ditandai dengan warna kemerahan. Jenis cacing tanah Lumbricus rubellus adalah yang paling cepat tumbuh dan berkembang biak.


Tidak ada kesulitan besar dalam cara menumbuhkan cacing tanah, sehingga Anda dapat menumbuhkan cacing tanah dengan benar. Jika hasilnya lebih optimal, maka perlu diketahui terlebih dahulu cara menumbuhkan cacing tanah yang baik agar cacing tanah nanti tumbuh dengan lancar. Sekarang, di sini kami memberikan informasi tentang cara memandu cacing tanah dengan benar.


1. Mempersiapkan Media dan Tempat Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus

  1. Kandang budidaya cacing sangat sederhana dan tidak perlu ditutup.
  2. Selungkup ini berbentuk kotak berisi media tanah untuk menampung cacing.
  3. Ini juga sangat mudah untuk membuat tempat dan media untuk budidaya bug.
  4. Anda hanya perlu membuat kotak kayu dengan volume 90 x 50 x 30 cm untuk menyesuaikan luas tanah untuk menjaga cacing tanah.
  5. Buat rak untuk mengatur kotak Anda untuk efisiensi lahan.

Tanah yang diisi dengan kotak adalah tanah yang kaya humus, seperti kompos atau pupuk. Isi kotak dengan lapisan tanah atas dari batas atas kotak hingga ketinggian 5-10 cm. Pastikan tanah yang subur tidak terkena sinar matahari langsung dan gunakan air untuk membasahi beberapa media tanah.


2. Persiapan Bibit Cacing Lumbricus Rubellus

Jika Anda ingin tumbuh dalam skala kecil (kurang dari 10 kotak), Anda dapat menemukan bibit serangga langsung di tanah yang lembab dan banyak sampah organik. Dalam 10 kotak Anda dapat mencari 500-1000 cacing dengan berbagai ukuran. Untuk membuat lebih banyak benih cacing, ikuti langkah-langkah ini:

  • Persiapan kotak khusus untuk pembiakan cacing lumbricus rubellus
  • Awal dipenuhi dengan benih cacing yang diperoleh dari alam
  • Tunggu hingga dua bulan, terus makan kompos, seperti daun / sayuran kering.
  • Setelah 2 bulan, cacing berkembang biak dan dapat ditransfer ke media kultur yang sudah disiapkan.

Metode di atas efisien untuk budidaya skala kecil, tetapi untuk menanam cacing tanah yang besar (lebih dari 100 kotak), Anda perlu membeli benih siap pakai untuk petani cacing lainnya. Karena jika Anda ingin membuat sendiri taman kanak-kanak, itu akan memakan waktu. Ideal untuk setiap kotak diisi dengan 50-100 cacing.


Meskipun cacing ini diklasifikasikan sebagai herediter hermafrodit, ia tidak dapat membuahi dirinya sendiri tanpa menikahi cacing lain. Perbanyakan cacing sangat cepat karena 100 cacing bisa menjadi 100.000 cacing dalam setahun. Pasangan cacing yang berpasangan menghasilkan 1 kepompong. Dalam dua minggu, kepompong menetas menjadi sekitar 20 cacing.


3. Transfer Bibit Cacing

Untuk memindahkan bibit cacing ke kotak media, ikuti langkah-langkah ini:

  • Rendam tanah terlebih dahulu di kotak kultur
  • Pastikan pH tanah normal antara 5,5-7,5
  • Isi setiap kotak dengan 50-100 cacing

Perhatikan hari pertama. Anda perlu memeriksa setiap tiga jam untuk melihat apakah cacing itu keluar. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan kondisi tanah di dalam kotak, maka serangga keluar dan mencoba meninggalkan kotak, mungkin karena tingkat pH yang tidak tepat atau suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Jika Anda tidak memiliki pilek, itu berarti Anda sudah terbiasa dengan lokasi baru. Jangan biarkan media terkena sinar matahari langsung atau sinar matahari langsung. Karena cacing ini adalah hewan yang peka terhadap cahaya.


4. Umpan Cacing Disediakan

Cacing ini menyukai bahan-bahan organik sebagai makanan. Kompos dan pupuk kandang bisa menjadi sumber makanan bagi cacing. Untuk kompos, Anda dapat menggunakan daun kering atau sisa sayuran, dan kotoran dapat diambil dari berbagai jenis. Tetapi yang terbaik adalah kotoran sapi atau kerbau. Ada satu hal yang harus diperhatikan ketika pakan yang diberikan sudah longgar (lunak). Ini dimaksudkan untuk meningkatkan pencernaan cacing nantinya. Yang utama biasanya saat masih pengomposan, seperti limbah sayur kasar.

Sekarang gunakan metode bokashi atau fermentasi untuk melunakkannya. Metode ini sangat mudah.

  1. Siapkan ember air, dan kemudian larutkan 1/4 kg gula atau molase.
  2. Campur botol EM4 dengan larutan gula.
  3. Simpan setidaknya 24 jam di tempat gelap (semakin lama semakin baik)
  4. Kumpulkan sisa sayuran / sisa buah / bahan kompos dan sebarkan larutan EM4 secara merata.
  5. Tutup dan tunggu 1-2 hari.Sekarang Anda siap untuk memberikan limbah kompos kepada cacing.

Tujuan bokashi adalah untuk lebih mudah mencerna kompos, yang hampir dapat terbiodegradasi oleh bakteri dalam pencernaan serangga. Memberi makan cacing dilakukan sekali sehari saat makanan masih basah. Sebarkan merata di tanah. Harus mungkin untuk memperkirakan jumlah pakan, yaitu jumlah pakan untuk 1 kg cacing, pakan juga sekitar 1 kg. Juga disarankan untuk menggunakan kompos menu, yang diganti setiap beberapa hari, menggunakan kompos sayuran, kompos buah, kompos daun kering dan pupuk.


5. Penggantian Media Tanah

Karena pertumbuhan serangga sangat cepat, maka perlu untuk mengganti tanah dengan terlalu banyak serangga dan kepompong ulat sutera (telur). Penggantian biasanya dilakukan setiap 1-2 bulan. Artinya, semua cacing dikeluarkan dari media tanah dan kemudian dipindahkan ke media tanah baru. Nah, caching tanah (sebelumnya cacing) memungkinkan kepompong ulat sutera menetas dan mengembangkan cacing baru.


6. Membuat  Sarang Telur

Untuk mengumpulkan telur serangga dengan mudah, buat media, tempat serangga dapat bertelur. Caranya adalah dengan mencampur pupuk, kompos kering, kertas dan jerami. Jangan terlalu lunak atau ditanam untuk membentuk gundukan di kotak media tanah. Serangga yang ingin bertelur pergi ke posisi mereka dan bertelur. Saat mengganti tanah, lebih mudah mengumpulkan telur dari sarang.


7. Penanganan Hama

Keberhasilan dan optimalisasi hasil dari metode penanaman cacing ini juga dipengaruhi oleh hama. Hama serangga berasal dari hewan lain, kebanyakan serangga. Hewan yang mengganggu dan menyerang serangga termasuk semut, kumbang, kelabang, tikus, ayam, bebek, kadal, kutu, dan lintah. Cara untuk mengendalikannya adalah dengan menempatkan kotak media di rak susun dan menyediakan kapur anti serangga di setiap dasar rak.


8. Pemanenan Cacing

Panen cacing ini bisa dilakukan setiap enam bulan. Dua keuntungan yang kita dapatkan: tanah kompos minyak, yang dapat dijual sebagai pupuk organik yang mahal, karena mengandung cacing itu sendiri dan nutrisi yang dapat terbiodegradasi.


Sekian Materi Pada Hari Ini Mengenai Budidaya Perternakan Dengan Materi 8 Cara Mudah Budidaya Cacing Tanah Untuk Pakan

Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Para Peternak. Terima Kasih …!!!


Baca Juga :