Budidaya jangkrik telah menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan, terutama bagi para pecinta burung dan ikan hias yang membutuhkan jangkrik sebagai pakan alami. Selain itu, proses budidaya jangkrik relatif sederhana dan tidak memerlukan modal besar, sehingga cocok bagi pemula yang ingin mencoba peruntungan di bidang ini.
Dalam artikel ini, kami akan membahas 12 cara mudah budidaya jangkrik, mulai dari persiapan hingga panen, serta tips untuk memelihara jangkrik agar tidak mati. Kami juga akan membahas cara memancing jangkrik keluar, cara budidaya jangkrik lengkap, dan berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya jangkrik pemula.
1. Memilih Lokasi yang Tepat untuk Kandang Jangkrik

Langkah pertama dalam budidaya jangkrik adalah menentukan lokasi yang sesuai untuk kandang. Jangkrik menyukai tempat yang tenang, sepi, dan teduh, serta memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari lokasi yang bising atau terkena sinar matahari langsung, karena dapat menyebabkan stres pada jangkrik. Selain itu, pastikan lokasi tersebut jauh dari predator seperti ayam atau burung.
2. Membuat Kandang yang Sesuai dengan Habitat Alami
Setelah menentukan lokasi, langkah selanjutnya adalah membuat kandang yang menyerupai habitat alami jangkrik. Kandang dapat dibuat dari kayu atau tripleks dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan. Bagian dalam kandang sebaiknya dilapisi dengan lumpur sawah kering atau bahan lain yang menyerupai habitat asli jangkrik. Selain itu, tambahkan daun-daunan kering sebagai tempat berlindung dan bersembunyi bagi jangkrik.
3. Memilih Bibit Jangkrik Berkualitas
Pemilihan bibit atau indukan jangkrik yang berkualitas sangat penting untuk keberhasilan budidaya. Pilihlah indukan yang sehat, aktif, dan memiliki antena serta kaki yang lengkap. Indukan betina biasanya memiliki ovipositor (alat peletak telur) di bagian belakang tubuhnya, sedangkan jantan memiliki suara khas untuk menarik betina. Disarankan untuk memilih indukan yang berasal dari alam liar karena cenderung lebih kuat dan produktif.
4. Menjaga Kebersihan dan Kelembapan Kandang
Kebersihan kandang merupakan faktor penting dalam budidaya jangkrik. Kandang yang kotor dapat menjadi sumber penyakit dan menyebabkan kematian massal. Bersihkan kandang secara rutin dari sisa pakan dan kotoran jangkrik. Selain itu, perhatikan kelembapan kandang; kelembapan yang terlalu tinggi atau rendah dapat mempengaruhi kesehatan jangkrik. Gunakan semprotan air untuk menjaga kelembapan, namun jangan sampai kandang menjadi basah.
5. Memberikan Pakan yang Tepat dan Bernutrisi

Pemberian pakan yang tepat akan mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi jangkrik. Jangkrik merupakan hewan herbivora yang menyukai daun-daunan muda seperti sawi, bayam, dan daun pepaya. Selain itu, tambahkan pakan tambahan seperti voor ayam yang telah dihaluskan untuk memenuhi kebutuhan protein. Pastikan pakan selalu tersedia dan dalam kondisi segar untuk mencegah kematian jangkrik.
6. Memisahkan Telur dari Indukan untuk Mencegah Kanibalisme
Setelah proses perkawinan, indukan betina akan meletakkan telurnya pada media yang telah disediakan, seperti pasir atau tanah lembab. Penting untuk memisahkan telur-telur tersebut dari indukan setelah 4–5 hari untuk mencegah indukan memakan telurnya sendiri. Pindahkan telur ke wadah penetasan yang terpisah dan jaga kelembapannya hingga menetas.
7. Menjaga Suhu dan Pencahayaan yang Optimal
Suhu ideal untuk budidaya jangkrik berkisar antara 25–30 derajat Celsius. Pastikan kandang tidak terkena sinar matahari langsung dan terhindar dari angin kencang. Pencahayaan yang redup lebih disukai oleh jangkrik, sehingga penggunaan lampu dengan intensitas rendah dapat membantu menciptakan kondisi yang nyaman bagi mereka.
8. Mencegah Serangan Hama dan Penyakit
Hama seperti semut, tikus, dan cicak dapat menjadi ancaman bagi budidaya jangkrik. Untuk mencegahnya, oleskan kaki-kaki kandang dengan vaselin atau minyak tanah agar hama tidak dapat memanjat. Selain itu, pastikan lingkungan sekitar kandang bersih dan bebas dari sisa makanan yang dapat menarik hama.
9. Memahami Cara Memancing Jangkrik Keluar dari Persembunyian
Saat panen atau pemeriksaan rutin, seringkali jangkrik bersembunyi di sela-sela daun atau sudut kandang. Untuk memancing jangkrik keluar, Anda dapat menggunakan cahaya lampu atau memberikan pakan favorit mereka di area terbuka. Cara lain adalah dengan mengetuk perlahan bagian luar kandang untuk merangsang jangkrik bergerak keluar dari persembunyiannya.
10. Memelihara Jangkrik Agar Tidak Mati

Untuk memelihara jangkrik agar tidak mati, perhatikan faktor-faktor seperti kebersihan kandang, ketersediaan pakan dan air, serta kondisi lingkungan yang sesuai. Jangkrik yang stres atau kekurangan makanan cenderung lebih mudah mati. Oleh karena itu, pastikan lingkungan budidaya selalu dalam kondisi yang ideal.
11. Proses Panen Jangkrik yang Tepat
Jangkrik biasanya siap dipanen dalam waktu 35–40 hari setelah menetas. Gunakan jaring halus atau tangan untuk mengambil jangkrik dewasa dari kandang. Pastikan jangkrik dipanen dalam kondisi sehat dan siap untuk dikirim ke pasar atau digunakan sebagai pakan ternak.
12. Menjual dan Memasarkan Hasil Budidaya Jangkrik
Setelah panen, langkah berikutnya adalah menjual dan memasarkan hasil budidaya. Jangkrik memiliki pasar yang luas, mulai dari penghobi burung kicau, peternak ikan, hingga industri pakan ternak. Anda dapat menjual jangkrik dalam kondisi hidup atau dikeringkan sebagai pakan alternatif. Pastikan untuk memanfaatkan media sosial dan jaringan komunitas pecinta hewan untuk memperluas jangkauan pasar.
Sukses Budidaya Jangkrik dengan Cara yang Tepat
Budidaya jangkrik merupakan usaha yang menjanjikan jika dilakukan dengan benar. Dengan memahami cara budidaya jangkrik lengkap, menjaga kondisi kandang, memberikan pakan yang tepat, serta menerapkan strategi pemasaran yang efektif, siapa pun dapat sukses dalam usaha ini. Selain itu, memahami cara memancing jangkrik keluar dan cara memelihara jangkrik agar tidak mati akan membantu meningkatkan produktivitas dan keberhasilan budidaya jangkrik.
Dengan menerapkan panduan budidaya jangkrik yang tepat, baik pemula maupun peternak berpengalaman dapat meraih keuntungan maksimal dari usaha ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin memulai budidaya jangkrik secara profesional!