Keanekaragaman hayati Indonesia tak hanya meliputi flora dan fauna eksotis, tetapi juga kucing liar yang disebut kucing hutan. Meskipun banyak yang masih awam tentang kucing hutan, hewan ini sebenarnya menyimpan daya tarik unik yang membuat para pecinta satwa tertarik untuk mengenalnya lebih dalam. Salah satu yang paling terkenal adalah blacan jawa atau kucing hutan jawa. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis-jenis kucing hutan, karakteristiknya, habitatnya, hingga perbedaan dengan kucing domestik seperti kucing bengal.
Mengenal Kucing Hutan: Antara Liar dan Terlindungi
Apa Itu Kucing Hutan?
Kucing hutan adalah sebutan umum untuk beberapa spesies kucing liar kecil hingga sedang yang menghuni wilayah hutan di Asia, termasuk Indonesia. Mereka berbeda dari kucing domestik, baik dari sisi genetika, perilaku, maupun karakteristik morfologis.
Apakah Kucing Hutan Bisa Dipelihara?
Sebagian jenis kucing hutan yang boleh dipelihara biasanya adalah hasil kawin silang (seperti F1 atau F2) dengan kucing domestik. Namun, secara hukum, sebagian besar kucing hutan murni dilindungi dan tidak boleh diperjualbelikan secara bebas tanpa izin dari pihak berwenang.

Jenis-Jenis Kucing Hutan di Indonesia
Kucing Hutan Jawa (Prionailurus javanensis)
Kucing ini dikenal juga sebagai kucing blacan jawa. Ia merupakan spesies endemik Pulau Jawa yang mulai sulit ditemukan karena alih fungsi hutan dan perburuan liar. Kucing hutan jawa dewasa memiliki tubuh ramping, ekor panjang, dan pola tutul-tutul samar pada tubuhnya. Mereka termasuk hewan nokturnal dan sangat teritorial.
Blacan Jawa: Identitas Lokal yang Ikonik
Dalam masyarakat, blacan jawa juga disebut sebagai macan akar, karena bentuknya yang menyerupai harimau kecil. Blacan adalah istilah lokal yang menggambarkan penampakan liar dari kucing ini. Ciri fisik blacan dewasa mirip seperti perpaduan antara macan tutul mini dan kucing domestik.
Kucing Kuwuk (Prionailurus bengalensis)
Kucing kuwuk atau kucing congkok merupakan jenis kucing hutan lain yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan beberapa wilayah Asia Tenggara. Ukurannya lebih kecil dari blacan jawa. Harga kucing kuwuk cukup tinggi, terutama jika sudah jinak dan lahir di penangkaran.
Kucing Hutan Sumatra
Kucing hutan sumatra juga termasuk jenis yang mirip dengan kuwuk. Namun, mereka memiliki corak bulu lebih gelap dan adaptasi morfologi terhadap iklim Sumatra yang lembap. Terkadang masyarakat menyebutnya macan akar sumatera.
Kucing Hutan Kalimantan
Memiliki karakteristik mirip kucing kuwuk, tetapi beberapa laporan menyebut kucing ini memiliki pola loreng samar pada sisi tubuhnya. Harga kucing hutan Kalimantan bisa mencapai puluhan juta jika dijual secara ilegal, meski sebenarnya ini dilarang hukum.
Kucing Emas Jawa dan Asia (Catopuma temminckii)
Kucing emas asia termasuk dalam kategori kucing hutan besar. Ia memiliki bulu keemasan yang mengilap dan cukup jarang ditemukan. Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah di pasar gelap karena kelangkaannya.

Harga dan Perbedaan Genetik
Harga Kucing Blacan dan Kucing Hutan Lainnya
- Harga kucing blacan jawa: antara Rp7 juta hingga Rp30 juta tergantung usia dan jinaknya
- Harga kucing hutan blacan dari hasil kawin silang (F1): bisa mencapai Rp35 juta lebih
- Harga kucing macan akar atau macan akar dewasa: berkisar Rp10 juta ke atas jika tersedia secara ilegal
- Harga kucing hutan Sumatera dan KalTim: tergantung status legalitas dan usia, mulai dari Rp20 juta
- Harga anak kucing hutan lebih murah, tapi tingkat kematiannya tinggi jika belum bisa beradaptasi dengan manusia
Perbedaan Kucing Bengal dan Kucing Hutan
Kucing Bengal merupakan hasil persilangan antara kucing domestik dengan kucing liar Asia. Ciri khasnya adalah bulu bercorak leopard, tubuh atletis, dan sifatnya yang aktif. Sedangkan kucing hutan asli, seperti blacan atau kuwuk, cenderung lebih agresif dan tidak cocok dipelihara tanpa pelatihan khusus.
Habitat dan Sarang Kucing Hutan
Sarang Kucing Hutan di Alam Liar
Sarang kucing hutan biasanya tersembunyi di bawah pohon, semak-semak lebat, atau celah batu. Mereka memilih tempat yang sejuk, terlindung dari predator, dan dekat dengan sumber makanan seperti sungai atau jalur hewan pengerat.
Kawin Silang Kucing Hutan dan Anggora
Beberapa peternak mencoba menciptakan ras baru dengan mengawinkan kucing hutan dan Anggora. Hasilnya bisa berupa kucing berbulu lebat dengan pola eksotis, namun sangat tergantung pada karakter genetik dominan. Generasi F1 hingga F3 biasanya masih memiliki sifat liar.

Status Perlindungan dan Regulasi
Apakah Macan Akar Berbahaya?
Macan akar atau macan akar jawa/sumatra tidak membahayakan manusia dalam konteks umum, tetapi mereka bisa menyerang jika merasa terancam. Mereka adalah predator alami yang efisien dan wajib dihormati sebagai bagian dari ekosistem.
Apakah Kucing Bengal Dilindungi?
Kucing Bengal tidak termasuk hewan yang dilindungi karena bukan spesies liar murni. Namun, perlu diingat bahwa banyak orang salah menyamakan Bengal dengan blacan atau kucing kuwuk.
Legalitas dan Perdagangan
Jual kucing blacan OLX atau platform sejenis bisa melanggar hukum jika tidak disertai izin resmi. Sebagian besar jenis-jenis kucing hutan masuk dalam daftar satwa yang dilindungi oleh Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam.
Menjaga Eksistensi Kucing Hutan
Kucing hutan adalah salah satu aset penting dalam keanekaragaman fauna Indonesia. Dengan mengenali jenis-jenis kucing hutan, seperti kucing blacan jawa, macan akar sumatra, atau kucing hutan Kalimantan, kita menjadi lebih sadar bahwa hewan liar tidak selalu cocok dipelihara. Banyak dari mereka justru berperan penting menjaga keseimbangan ekosistem.
Alih-alih memelihara, langkah terbaik adalah mendukung pelestarian habitat mereka dan mengedukasi masyarakat agar tidak membeli satwa liar secara ilegal.
Jadilah bagian dari solusi, bukan sekadar pecinta hewan yang mengikuti tren.
Dengan begitu, anak cucu kita masih bisa mengenal dan menikmati kehadiran kucing hutan sebagai warisan fauna yang berharga dari negeri ini.