6 Cara Budidaya Tembakau, Sistematika, Botani dan Syarat

Selamat Datang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail. Dibawah ini saya akan membahas materi tentang Budidaya Tembakau, berikut penjelasannya.

Budidaya Tembakau

Penanaman dan penggunaan tembakau di Indonesia sudah dikenal sejak lama. Komoditi tembakau mempunyai arti yang cukup penting, tidak hanya sebagai  sumber  pendapatan bagi para petani, tetapi juga bagi Negara.

Tanaman Tembakau merupakan tanaman semusim, tetapi di  dunia pertanian termasuk dalam golongan tanaman  perkebunan dan tidak termasuk golongan tanaman pangan. Tembakau (daunnya) digunakan sebagai bahan pembuatan rokok.

Usaha Pertanian tembakau merupakan usaha padat karya. Meskipun luas areal perkebunan tembakau di Indonesia, diperkirakan hanya sekitar 207.020 hektar, namun jika dibandingkan dengan pertanian padi, pertanian tembakau memerlukan tenaga kerja hampir tiga kali lipat.

Seperti juga ada kegiatan pertanian lainnya, untuk mendapatkan produksi tembakau dengan mutu yang baik, banyak faktor yang harus diperhatikan. Selain faktor tanah, iklim, pemupukan dan cara panen.

Nicotiana tobacum dibudidayakan umumnya karena memiliki arti ekonomi penting. Spesies yang sering dibudidayakan adalah Nicotiana tobacum dan Nicotiana rustika.

Nicotiana tobacum, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, habitusnya piramidal, daunnya berbentuk lonjong dan pada ujung runcing, kedudukan daun pada batang tegak, tingginya 1,2 m.

Nicotiana rustika, daun mahkota bunganya berwarna  kuning, bentuk mahkota bunga seperti terompet berukuran pendek dan sedikit bergelombang, habitusnya silindris, bentuk daun bulat yang pada ujungnya  tumpul, kedudukan daun pada batang agak terkulai.


Sistematika Tanaman

Sistematika tanaman tembakau adalah sebagai berikut:

  • Klass : Dicotyledonaea
  • Ordo : Personatae
  • Famili : Solanaceae
  • Sub Famili : Nicotianae
  • Genus : Nicotianae
  • Spesies : Nicotiana tabacum L.

Botani Tanaman

Berikut ini terdapat beberapa botani tanaman tembakau, adalah sebagai berikut:


1. Akar

Tanaman tembakau merupakan tanaman berakar tunggang yang tumbuh tegak  ke pusat  bumi. Akar tunggangnya dapat menembus tanah kedalaman 50-75 cm, sedangkan akar serabutnya menyebar ke samping. Selain itu, tanaman tembakau juga memiliki bulu-bulu akar. Perakaran akan berkembang baik jika tanahnya gembur, mudah menyerap air, dan subur.


2. Batang

Tanaman Tembakau memiliki bentuk batang agak bulat, agak lunak tetapi kuat, makin  ke ujung, makin  kecil. Ruas-ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun, batang tanaman bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi daun, juga ditumbuhi tunas  ketiak  daun, diameter batang sekitar 5 cm.


3. Daun

Daun tanaman tembakau berbentuk bulat lonjong (oval) atau bulat, tergantung pada varietasnya. Daun yang berbentuk bulat lonjong ujungnya meruncing, sedangkan yang berbentuk bulat,  ujungnya tumpul.

Daun memiliki tulang-tulang menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin. Lapisan atas daun terdiri atas lapisan palisade parenchyma dan spongy parenchyma pada bagian bawah. Jumlah daun dalam satu tanaman sekitar 28-32 helai.


4. Bunga

Tanaman tembakau berbunga majemuk yang tersusun  dalam beberapa tandan  dan masing-masing tandan berisi sampai 15 bunga. Bunga berbentuk terompet dan panjang, terutama yang berasal dari keturunan Nicotiana tabacum, sedangkan dari keturunan Nicotiana rustika, bunganya lebih  pendek,  warna bunga merah jambu sampai merah tua pada bagian atas.

Bunga tembakau  berbentuk malai, masing-masing seperti terompet dan mempunyai bagian sebagai beriku:

  • Kelopak bunga, berlekuk dan mempunyai lima buah pancung.
  • Mahkota bunga berbentuk terompet, berlekuk merah dan berwarna merah  jambu atau merah tua dibagian atasnya. Sebuah bunga biasanya mempunyai lima benang sari yang melekat pada mahkota bunga, dan yang satu lebih pendek dari yang lain.
  • Bakal buah  terletak diatas dasar bunga dan mempunyai dua ruang yang membesar.
  • Kepala  putik  terletak pada tabung bunga yang berdekatan dengan benang sari. Tinggi benang sari dan putik hampir sama. Keadaan ini menyebabkan tanaman tembakau lebih banyak melakukan penyerbukan sendiri, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk penyerbukan silang.

5. Buah

Tembakau memiliki bakal buah yang berada di atas dasar bunga dan terdiri atas dua ruang yang dapat membesar, tiap-tiap ruang berisi bakal biji yang banyak sekali.

Penyerbukan yang terjadi pada bakal buah akan membentuk buah. Sekitar  tiga minggu setelah penyerbukan, buah tembakau sudah masak.

Setiap pertumbuhan yang norrmal, dalam satu tanaman terdapat lebih kurang 300 buah. Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan berukuran kecil, di dalamnya berisi  biji yang bobotnya sangat ringan. Dalam setiap gram biji berisi + 12.000 biji. Jumlah biji yang dihasilkan pada setiap tanaman  rata-rata 25 gram.


Syarat Tumbuh Pada Tembakau

Berikut ini terdapat beberapa syarat tumbuh pada tembakau, adalah sebagai berikut:


1. Iklim

Tanaman tembakau pada umumnya tidak menghendaki iklim yang kering ataupun iklim yang sangat basah. Angin kencang yang  sering melanda lokasi tanaman tembakau dapat merusak tanaman (tanaman roboh) dan juga  berpengaruh terhadap mengering dan mengerasnya tanah yang dapat menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen di dalam tanah.

Untuk tanaman  tembakau dataran rendah, curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun, sedangkan untuk tembakau dataran tinggi, curah hujan rata-rata 1.500-3.500 mm/tahun.

Penyinaran cahaya  matahari yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik sehingga produktivitasnya rendah. Oleh karena itu lokasi untuk tanaman tembakau sebaiknya dipilih di tempat terbuka dan waktu tanam disesuaikan dengan jenisnya. Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau berkisar antara 21-32,30 C.

Tanaman tembakau dapat tumbuh pada  dataran rendah ataupun di dataran tinggi bergantung pada varietasnya. Ketinggian tempat yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau  adalah  0-900 mdpl.


2. Tanah

Tembakau Deli sangat cocok untuk jenis tanah  aluvial dan andosol. Tanah  regosol sangat cocok untuk tembakau vorstenlanden dan besuki. Tembakau Virginia flu-cured cocok untuk tanah podsolik.

Sedangkan tembakau rakyat  atau asli dapat tumbuh mulai dari tanah ringan (berpasir) sampai dengan tanah berat (liat).

Derajat keasaman tanah yang baik untuk  tanaman tembakau adalah 5-5,6; tembakau Virginia 5,5-6,0.

Apabila didapat nilai  yang kurang dari 5 maka perlu diberikan pengapuran untuk menaikkan pH sedangkan  bila didapat nilai pH lebih tinggi dari 6 maka perlu diberikan belerang untuk menurunkan pH.


Cara Budidaya Tembakau

Berikut ini terdapat beberapa cara budidaya tembakau, adalah sebagai berikut:


1. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilaksanakan dengan menggunakan alat pertanian berupa  hand  traktor minimal  2  kali  pembajakan untuk mempersiapkan media terbaik bagi proses penanaman tembakau dengan menjaga kesuburan tanah.


2. Penanaman dan pemupukan

Empat puluh lima hari s/d lima puluh hari (45 s/d 50) setelah benih ditabur, kita sudah mendapatkan bibit yang siap untuk dipindah tanamkan.

Bibit ditanam pada  tanah guludan di lahan yang telah dipilih dengan luasan yang sesuai. Teknik penyebaran benih dapat dilakukan dengan mencampur benih dengan pasir halus atau abu kering, kemudian sebarkan pada bedengan.

Setelah bibit berumur 40-45 hari bibit dapat dipindah tanamkan. Sebelum penanaman bibit perlu dipangkas agar tidak terjadi stagnasi.

Teknik pencabutan bibit terlebih dahulu disiram  sampai  basah  agar mudah dalam proses pencabutan, cara pencabutan bibit adalah  dengan  cara memegang dua helai daun terbesar kemudian ditarik  ke atas. Sebaiknya pindah tanam ini dilakukan pada pagi hari.

Pada tahapan penanaman ini dilakukan pemupukan  I dengan memperhatikan jenis  dan dosis serta cara pemupukan. Adapun pupuk yang digunakan NPK (Fertila) dengan dosis 10 gr/batang.

Pemupukan ke II dengan umur tanaman 21 hari dilakukan dengan pupuk NPK (KNO3) dengan dosis 5 gr/batang.


3. Pembumbunan dan Pengairan

Pembumbunan adalah proses yang dilakukan agar tanah tetap gembur, sebagai  persiapan media tumbuh  yang baik bagi tanaman tembakau dan  sekaligus untuk  membersihkan tumbuhan pengganggu (Gulma).

Adapun sistim irigasi (Pengairan) yang tepat sangat penting dalam menjamin kualitas klas tingkat produktifitas tembakau virginia.


4. Pungel dan wiwil Suli

Punggel dan wiwil/suli memastikan penggunaan bahan gizi tanaman dalam proses pengembangan daun tembakau untuk mendapatkan  jumlah  daun, berat daun dan kualitas tinggi yang akan  memberikan baik maksimal bagi petani.

Dalam pelaksanaan  wiwilan sangat penting sekali karena akan berpengaruh terhadap ketebalan daun/berat daun.


5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian Hama Terpadu dilaksanakan sesuai kondisi tanaman yang ada dengan memprioritaskan penggunaan Bio Pestisida dengan pengawasan secara berkala, terhadap residu pestisida baik pada tanaman  tembakau virginia.

Adapaun penggunaan  pestisida dan bahan kimia bisa digunakan (Dancis, Furadan) tergantung serangan hama yang ada.


6. Panen Tembakau

Pemanenan atau pemetikan  daun tembakau yang terbaik adalah pada  saat  tanaman cukup umur dan daun-daunnya telah matang petik yang dicirikan dengan warna  hijau  kekuning- kuningan. Daun-daun yang demikian akan menghasilkan krosok yang bermutu tinggi dan aromanya tajam.

Krosok tembakau yang bermutu tinggi mempunyai nilai jual yang tinggi.

Namun, pada beberapa hal, misalnya karena permintaan pasar dan letak daun pada batang, maka pemetikan  yang terbaik dapat dilakukan pada tingkatan daun hampir  masak. Karena bila dipetik tepat masak dan masak sekali, kualitas daun setelah pengeringan justru mengalami kemerosotan terutama aromanya Untuk golongan tembakau cerutu, pemungutan daun yang baik adalah pada tingkat kemasakan tepat masak atau hampir masak.

Pemetikan pada tingkatan ini akan menghasilkan krosok yang berwarna keabu-abuan (vaal) dan elastis. Pemungutan daun muda atau daun tua akan menghasilkan krosok yang rapuh (tidak elastis) dan warna yang tidak menarik Untuk tembakau golongan sigaret, misalnya Virginia, pemanenan daun yang terbaik adalah pada tingkat kemasakan tepat masak atau masak sekali. Apabila pasar menghendaki krosok yang halus, pemetikan daun dapat dilakukan pada tingkat kemasakan masak sekali.

Caranya adalah dengan memperpanjang waktu pemetikan 5-10 hari dari tingkat pemasakan tepat masak. Untuk jenis Tembakau  Turki yang tergolong tembakau sigaret pula, pemetikan daun yang baik adalah pada tingkat kematangan hampir masak atau masih kehijauan.

Permasalahan yang kadang terjadi yaitu adanya kesalahan dalam pemetikan daun yaitu daun-daun yang  dipetik terlampau muda, akibatnya akan menghasilkan krosok  yang berkualitas rendah, yakni berwarna hijau mati, kurang beraroma, warnanya cokelat tua, dan kisut sehingga harga di pasaran rendah.

Permasalahan lain yaitu  daun tembakau yang dipetik  telah lewat umur, daunnya sudah terlalu tua yang dicirikan dengan warna kuning  tua yang menghasilkan krosok  yang bermutu rendah. Karena itu diharapkan para pekerja lebih  teliti lagi dalam memanen daun tembakau.


a) Cara Panen

Cara memanen daun tembakau dapat dilakukan dengan menebang batang  pertanaman beserta daun-daunnya tepat pada pangkal  batangnya atau hanya memetik daun-daunnya saja tanpa  menebang batangnya.

Penerapan penggunaan kedua cara tersebut tergantung pada:

  • Jenis atau varietas
  • Kebersamaan Pemasakan daun, Karena ada beberapa jenis tembakau yang memiliki waktu kemasakan daun bersamaan dan beberapa varietas tembakau tidak memiliki waktu  yang bersamaan pada proses pemasakan daun
  • Perlakuan budidaya

Pemanenan daun dapat dilakukan dengan  cara pungut daun seperti pada tembakau cerutu, sigaret, dan pipa. Pemetikan daun dilakukan per lembar menurut tingkat kemasakan dan letaknya  pada batang.

Panen secara pungut daun dilakukan dengan memetiknya lembar demi lembar. Pemetikan dilakukan pada daun-daun yang masak lebih dahulu, sedangkan yang belum masak ditinggalkan untuk dipetik pada waktu berikutnya setelah mencapai tingkat kemasakan tepat masak. Pemetikan daun yaitu dipretel dengan tangan, selanjutnya pemetikan dapat dilakukan selang 3-5 hari.

Biasanya sekali petik hanya 2-4 helai daun tiap tanaman.

Permasalahan yang kadang terjadi yaitu bila pemanenan dilakukan dengan menebang batangnya tepat pada pangkal, terkadang ada daun tembakau yang belum tepat masak, daun tersebut bisa kotor/tergores saat mengangkutnya ke tempat penampungan.

Oleh sebab itu diharapkan para pekerja lebih teliti dalam mengangkut batang tembakau beserta daunnya agar tidak  terjadi kerusakan daun tembakau.


b) Saat Panen

Secara umum saat yang baik untuk memetik daun tembakau adalah pagi atau sore hari dalam keadaaan cuaca cerah. Untuk varietas tembakau vorstenland dan deli, saat pemetikan yang baik adalah pada  pagi  hari antara pukul  06.00  s.d 10.00. Untuk varietas besuki, saat pemetikan yang baik  adalah pada sore hari antara pukul 14.00-17.00. Untuk jenis tembakau turki  dan tembakau sigaret, saat  pemetikan yang baik adalah pada  pagi  hari antara pukul 08.00-10.00.

Permasalahan yang  terjadi dengan saat panen adalah waktu pemanenan daun  tembakau yang perlu disesuaikan dengan varietasnya. Terkadang para pekerja kurang  memperhatikan varietas tembakau dan waktu pemanenan yang cocok  untuk varietas tembakau tersebut.

Karena itu para pekerja harus memperhatikan varietas tanaman yang di tanam dan waktu pemanenan yang cocok.

Yang perlu diperhatikan pada saat panen

  1. Pemanenandaun tembakau harus cukup umur, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
  2. Semua daun tembakau harus diperhatikan baik daun bagian bawah maupun bagian atas.
  3. Para pekerja harus teliti dalam mengangkut batang tembakau beserta daunnya agar  tidak terjadi kerusakan daun tembakau.
  4. Para pekerja  harus memperhatikan varietas tanaman yang di tanam dan waktu pemanenan yang cocok.

Pemanenan adalah suatu tahapan yang sangat penting diperhatikan dalam mendapatkan kualitas panenan yang tinggi.

Adapun yang harus diperhatikan sebagai berikut :

  • Kematangan daun
  • Keseragaman daun dalam proses pemanenan
  • Penanganan daun hasil panenan

Sebagian besar dari varietas tembakau dipanen berdasarkan tingkat kematangan daunnya dilakukan mulai dari daun bawah sampai daun atas dengan pemetikan 2 sampai 3 daun pada setiap tanaman dengan interval satu minggu hingga daun tanaman habis.


6. Pascapanen

Tembakau Virginia dijual dalam wujud kering  oven  atau pengomprongan (Curing).

Curing merupakan proses biologis yaitu melepaskan kadar air dari daun tembakau basah yang dipanen dalam keadaan hidup.


a) Curing

Selama ini di beberapa  petani ada yang berpendapat bahwa curing adalah proses pengeringan tembakau saja. Tidak menyadari bahwa  sel-sel di dalam daun tersebut masih tetap hidup setelah dipanen.


Tujuan Curing

Sebenarnya tujuan curing adalah:

  1. Melepaskan air daun tembakau hidup  dari kadar air 80 -90 % menjadi 10-15%
  2. Perubahan warna dari Zat hijau daun menjadi warnaa orange  dengan aroma sesuai dengan standar tembakau  yang diproses.

Untuk mendapatkan hasil curing/omprongan tembakau yang baik, maka daun tembakau itu harus sudah masak dan seragam.

Ciri-ciri daun yang sudah masak adalah :

  • Warna daun sudah mulai hijau kekuningan dengan sebagian ujung dan tepi daun berwama coklat.
  • Wama tangkai daun hijau kuning, keputih-putihan.
  • Posisi daun/tulang daun mendatar
  • Kadang-kadang pada lembaran daun ada bintik-bintik coklat, sebagai lambang ketuaan.

Sekian Materi Pada Hari Ini Mengenai Budidaya Perkebunan Dengan Materi 6 Cara Budidaya Tembakau, Sistematika, Botani dan Syarat

Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Buat Para Pecinta Ikan. Terima Kasih …!!!


Baca Artikel Lainnya: