Jenis Jangkrik untuk Budidaya: Mengenal Ragam Serangga Menguntungkan untuk Peternak

Peternakan22 Views

Budidaya jangkrik telah menjadi salah satu usaha yang menjanjikan di Indonesia. Dengan permintaan yang tinggi sebagai pakan burung, ikan, dan reptil, serta sebagai bahan baku dalam industri kosmetik dan pangan, memahami jenis-jenis jangkrik yang cocok untuk dibudidayakan menjadi hal yang penting.

Mengapa Jangkrik Banyak Dibudidayakan?

Jangkrik merupakan sumber protein hewani yang tinggi, menjadikannya pilihan utama sebagai pakan untuk berbagai hewan peliharaan. Selain itu, proses budidaya jangkrik relatif mudah dan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga cocok untuk dijadikan usaha rumahan.

Jenis-Jenis Jangkrik yang Cocok untuk Budidaya

Jangkrik Kalung (Gryllus bimaculatus)

Jangkrik kalung dikenal dengan ciri khas dua bintik putih di bagian belakang kepala. Jenis ini memiliki ukuran tubuh yang besar dan suara yang nyaring, menjadikannya favorit sebagai pakan burung kicau. Selain itu, jangkrik kalung juga memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, sehingga cocok untuk dibudidayakan dalam skala besar.

Jangkrik Alam

Jangkrik alam banyak ditemukan di lingkungan liar seperti ladang dan hutan. Mereka memiliki warna tubuh yang bervariasi, mulai dari cokelat hingga hitam. Meskipun tidak sepopuler jangkrik kalung, jangkrik alam tetap menjadi pilihan bagi beberapa peternak karena kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan yang beragam.

Jangkrik Jaliteng

Jangkrik jaliteng memiliki warna tubuh hitam mengkilap dengan sedikit warna kuning pada ujung sayap bagian atas. Jenis ini dikenal tidak mudah stres, pemberani, dan mampu mengeluarkan suara nyaring, menjadikannya pilihan sebagai jangkrik aduan.

Jangkrik Seliring

Jangkrik seliring berwarna hitam kecokelatan dengan leher lebih lunak serta ukuran lebih kecil daripada jangkrik kalung. Spesies ini pun mempunyai garis putih yang melingkari tubuh ketika masih kecil yang memudar ketika berusia 20 harian. Seliring dipanen saat usianya lebih dari sebulan.

Jangkrik Jerabang (Gryllus domesticus)

Jangkrik jerabang memiliki warna merah bata mengkilap dan tubuh yang kokoh. Meskipun tidak seaktif jenis lainnya, jangkrik jerabang tetap diminati sebagai pakan ikan hias atau burung karena ukurannya yang lebih kecil dan mudah dicerna.

Jangkrik Upa (Gryllodes sigillatus)

Jangkrik upa berbentuk pipih kecil dengan warna putih pucat dan tampak tidak kokoh. Ia memakan sisa nasi atau upa dan biasa dijumpai di dalam rumah atau sela batu bata. Sayangnya, jenis jangkrik ini kurang disukai oleh burung kicau sebab tubuhnya berbau cukup menyengat.

Jangkrik Gangsir (Brachytrypes portentosus)

Jangkrik gangsir dikenal sebagai spesies jangkrik dengan ukuran tubuh terbesar di dunia. Ukuran tubuh dari jangkrik ini bisa dua kali lebih besar dari jangkrik gelang dan jangkrik kebun. Sebaran alami dari gangsir mulai dari Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Habitat dari gangsir cukup bervariasi, mulai dari hutan, area pertanian, perkebunan, pematang sawah, hingga pekarangan rumah. Jangkrik gangsir biasa tinggal di lubang-lubang tanah yang ia gali dengan kedalaman 30 sampai 60 cm di area berumput, tanah di bawah bebatuan, atau juga di antara akar tanaman.

Nama Latin dan Ilmiah Jangkrik

Dalam dunia ilmiah, jangkrik termasuk dalam ordo Orthoptera dan famili Gryllidae. Beberapa nama latin dari jenis jangkrik yang umum dibudidayakan antara lain:

  • Gryllus bimaculatus (Jangkrik Kalung)
  • Gryllus domesticus (Jangkrik Jerabang)
  • Gryllus mitratus (Jangkrik Jaliteng)
  • Gryllodes sigillatus (Jangkrik Upa)
  • Brachytrypes portentosus (Jangkrik Gangsir)

Tips Budidaya Jangkrik

Pemilihan Lokasi

Pilih lokasi yang tenang, jauh dari keramaian, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari tempat yang terkena sinar matahari langsung dan pastikan suhu ruangan stabil.

Kandang

Gunakan kandang yang terbuat dari bahan yang tidak beracun dan mudah dibersihkan. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang cukup dan terlindung dari hama.

Pakan

Berikan pakan yang bergizi seperti sayuran segar, dedak, dan pakan tambahan lainnya. Pastikan pakan selalu tersedia dan dalam kondisi segar.

Perawatan

Lakukan pembersihan kandang secara rutin untuk mencegah penyakit. Periksa kondisi jangkrik secara berkala dan pisahkan jangkrik yang sakit atau mati.

Menyimpulkan Potensi Emas dari Budidaya Jangkrik

Memahami jenis jangkrik yang cocok untuk dibudidayakan menjadi dasar utama bagi siapa pun yang ingin menekuni usaha ini secara serius. Dengan mengenali ciri-ciri fisik, karakteristik reproduksi, serta kebutuhan habitat dari masing-masing jenis, peternak bisa menentukan strategi pemeliharaan yang paling tepat.

Jenis-jenis jangkrik seperti jangkrik kalung, jerabang, jaliteng, upa, hingga gangsir, memiliki keunggulan masing-masing tergantung dari tujuan budidaya, apakah untuk pakan burung, ikan hias, atau bahkan untuk keperluan laboratorium dan riset. Di sisi lain, pemahaman akan macam-macam jangkrik juga membuka peluang lebih besar untuk pengembangan produk turunan berbasis jangkrik.

Dengan pengelolaan yang baik, budidaya jangkrik tidak hanya bisa menjadi usaha sampingan yang menguntungkan, tapi juga bisnis utama yang berkelanjutan. Selalu perhatikan kebersihan, sirkulasi udara, suhu ideal, dan keseimbangan nutrisi untuk hasil maksimal.

Jangkrik bukan sekadar serangga kecil yang berisik di malam hari, melainkan komoditas potensial yang bisa mendongkrak ekonomi rumah tangga bila dikelola dengan pengetahuan dan semangat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *