Selamat Datang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail. Dibawah ini saya akan membahas materi tentang Budidaya Karet, berikut penjelasannya.
Tanaman karet adalah salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah.
Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usaha tani karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidayanya.
Hevea sp. Termasuk famili Euphorbiaceae. Dari sejumlah. Tanaman-tanaman lain dapat menghasilkan karet ternyata Hevea brasilliensis sebagai bahan penghasil keret (rubber) serta evaluasi klon. Spesies lain yang telah digunakan dalam breeding karet adalah Benthamiana dan H. Spruceana.
Dengan ditemukannya teknik okulasi (1917) maka breeding keret mulai berkembang dengan pernyerbukan buatan dan okulasi sehingga ditemukan klon-klon yang telah memberikan produksi 5-6 kali dari produksi tanaman asal (± 500 kg/Ha/tahun).
Produktivitas karet nasional saat ini masih relatif rendah (700-800 kg/ha/th) dibandingkan dengan negara Asia lainnya lain seperti Thailand (1800kg/ha/th), Malaysia (1200 kg/ha/th) dan India (2000 kg/ha/th).
Upaya peremajaan dengan menggunakan klon karet unggul serta penerapan teknologi budidaya karet akan meningkatkan produksi tanaman ini.
Berdasar hasil penelitian Puslit Karet, telah direkomendasikan klon-klon baru seperti: IRR 5, IRR32, IRR39, IRR104. Klon-klon ini menunjukkan produktivitas yang baik di berbagai lokasi tetapi memiliki variasi karakter agronomi dan sifat-sifat sekunder lainnya.
Oleh karena itu pemilihan jenis klon harus disesuaikan dengan agro ekosistem wilayah dan jenis produk karet yang akan dihasilkan.
a. Morfologi Tanaman
Tanaman karet berupa pohon yang tingginya bisa mencapai 25 meter dengan diameter batang cukup besar. Umumnya batang karet tumbuh lurus ke atas dengan percabangan di bagian atas. Di batang inilah terkandung getah yang lebih dikenal dengan lateks
Daun karet terdiri dari tangkai utama sepanjang 3 -20cm dan tangkai anak daun sepanjang 3- 10cm dengan kelenjar di ujungnya. Setiap daun karet biasanya terdiri dari tiga anak daun yang berbentuk elips memanjang dengan ujung runcing. Daun ini berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah menjelang rontok.
Seperti tanaman tropis lainnya daun-daun karet akan rontok pada puncak musim kemarau untuk mengurangi penguapan tanaman.
Karet termasuk tanaman sempurna karena memiliki bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon, terdapat dalam malai payung yang jarang. Pangkal tenda bunga berbentuk lonceng dan diujungnya terdapat lima tajuk yang sempit.
b. Syarat Tumbuh
Tanaman karet dapat tumbuh baik dan berproduksi yang tinggi pada kondisi tanah dan iklim sebagai berikut:
- Di dataran rendah sampai dengan ketinggian 200 m diatas permukaan laut, suhu optimal 280
- Jenis tanah mulai dari vulkanis muda, tua dan aluvial sampai tanah gambut dengan drainase dan aerase yang baik, tidak tergenang pH tanah bervariasi dari 3,0- 8,0 .
- Curah hujan 2000 – 4000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 100 -150 hari.
C. Cara Budidaya Karet
Untuk mendapatkan tanaman karet dengan produktivitas tinggi penggunaan bibit tidak boleh sembarangan. Selain dapat ditanam secara monokultur, karet juga dapat ditumpangsari dengan berbagai tanaman lain.
1. Persemaian Perkecambahan
Terdiri atas:
- Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai
- Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm. Tebarkan pupuk kandang setebal 5 cm.
- Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi
- Benih direndam zat pengatur tumbuh akar selama 3-6 jam (1 1cc/liter air).
- Benih disemaikan, air perendamannya tadi siramkan ke benih yang ditanam tadi.
- Jarak tanam benih 1-2
- Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hari setelah semai dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.
2. Pembibitan
Terdiri atas:
- Tanah dibersihkan dari rumput dan semak lalu diratakan, untuk menghindari areal tergenang air kemudian buat parit saluran drainase
- Benih yang berkecambah ditanam ke dalam polybag
- Setelah penanaman benih lakukan penyiraman secara teratur
Perbanyakan tanaman karet dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif.
Bentuk bahan tanaman yang dipersiapkan untuk ditanam dilapangan dapat diadakan melalui cara sebagai berikut :
- stump mata tidur (budded stump)
- stump tinggi (high stump)
- tanaman dalam polybag
Dasar pendekatan untuk pemilihan bentuk bahan tanaman adalah :
- memperpendek masa tidak menghasilkan (immature)
- membuat pertumbuhan tanaman yang lebih seragam.
Namun demikian, cara perbanyakan yang lebih menguntungkan adalah secara vegetatif yaitu dengan okulasi tanaman.
Okulasi sebaiknya dilaksanakan pada awal atau akhir musim hujan dengan tahapan sebagai berikut:
Keterangan | Okulasi
Coklat |
Okulasi
Hijau |
|
Umur batang bawah | 9-18
bulan |
3-8 bln | |
Diameter batang 10 cm dari tanah | + 2 cm | 1 – 1,5
cm |
|
Kayu okulasi | Dari kebun entres, warna hijau tua dan coklat, diameter 1,5 – 3
cm. |
Dari kebun entres umur 1-3 bln, warna masih hijau atau telah terbentuk 1-2
payung. |
3. Teknik Okulasi
Terdiri dari:
- Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
- Persiapkan mata okulasi.
- Buatlah perisai pada entres dengan ukuran lebih kecil dari jendela dan mata diambil dari ketiak daun.
- Pisahkan kayu dari kulit (perisai).
- Bukalah jendela pada batang bawah kemudian selipkan perisai diantara kulit jendela dan cambium.
- Masukkan perisai ke dalam jendela.
- Tutuplah kulit jendela kemudian dibalut dengan rafia atau pita plastik yang tebalnya 0,04.
- Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika perisai digores sedikit masih hijau segar, maka okulasi berhasil., jika tidak diulang 1-2 minggu kemudian.
- Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah + 10 cm di atas okulasi.
- Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini, dan bibit polybag.
Klon-klon yang dianjurkan sebagai bibit batang bawah adalah: GTI, LCB 1320 dan PR 228.
4. Persiapan Lahan
Ada dua jenis penanaman karet yaitu newplanting dan replanting. Newplanting adalah usaha penanaman karet di areal yang belum dipakai untuk budidaya karet. Sementara itu replanting adalah usaha penanaman ulang di areal karet karena tanaman lama sudah tidak produktif lagi (peremajaan).
Khusus untuk new planting tahap awal yang harus dilakukan adalah memastikan kondisi lahan sesuai untuk budidaya karet.
Selanjutnya lakukan pekerjaan pengolahan lahan yang terdiri dari 3 (tiga) tahapan yaitu:
- Membabat pepohonan atau semak yang tumbuh, dapat dikakukan secara manual atau mekanis bergantung luas lahannya.
- Pengumpulan sisa pohon dan semak dalam satu tempat, dimana daun dan rantingnya dapat digunakan sebagai bahan kompos, sedangkan kayu yang besar-besar sebagai kayu bakar.
- Pembangunan sarana jalan baik untuk pemeliharaan maupun kegiatan produksi. Jalan ini diantaranya jalan utama, jalan antar blok, jalan kontrol dan jalan pengangkut lateks. Pembuatan jalan berkontur miring memerlukan perencanaan dan pemikiran yang matang.
5. Penanaman Tanaman
Terdiri atas:
-
Penentuan jarak tanam
Jarak tanam disesuaikan dengan tajuk tanaman, jika tajuk tanaman tinggi dan lebar maka jarak tanam semakin jauh jarak antartanamannya. Jarak tanaman yang lebar ini diharapkan tidak mengganggu pertumbuhan perakaran dan perkembangan tajuk tanaman.
-
Pembuatan lubang tanam
Lahan/kebun diolah sebaik mungkin sebelumnya. Buat lubang tanam dengan jarak tanam yang sudah ditentukan .
Setelah ditentukan dan ditandai dengan ajir, lubang tanam segera dibuat. Ukuran lubang tanam disesuaikan dengan jenis karet dan stadium bibit.
Bentuk lubang tanam tidak harus kubus, tetapi juga dapat berbentuk silinder atau kerucut yang semakin menyempit ke dalam lubang.
Setelah digali dengan ukuran yang sesuai, lubang tanam kemudian dibiarkan terkena panas matahari selama dua minggu agar bibit hama dan penyakit yang ada didalamnya mati.
-
Penanaman
Setelah bibit dan lubang tanam siap, maka penanaman dapat dilakukan. Jika bibit yang ditanam merupakan bibit yang diambil dari lahan, akar tunggangnya harus masuk lurus ke dalam tanah.
Akar tunggang yang arahnya miring dapat mengakibatkan tumbuh tanaman terhambat.
Jika sumber bibit berasal dari okulasi dalam kantong plastik, media disekitar bibit harus padat dan tidak pecah.
Buka plastik pembungkus kemudian bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dan diurug dengan tanah yang ada disekitarnya.
Untuk mengetahui bahwa kantong plastik tidak ikut tertanam, gantungkan kantung tersebut pada ajir yang menentukan jarak tanam.
-
Penanaman tanaman penutup tanah
Penanaman tanaman penutup tanah di lahan karet dilakukan untuk mencegah erosi dan mempercepat matang sadap.
Ada tiga kelompok tanaman yang dapat digunakan yaitu tanaman merayap, semak dan pohon. Tanaman merayap yang baik digunakan adalah jenis kacang-kacangan.
Kelompok semak yang baik digunakan antara lain Crotalaria usarmoensis , C-juncea dan jenis pepohonan yang sering dimanfaatkan adalah petai cina (Leucaena glauca).
Untuk mengefisienkan lahan, perkecambahan benih kacangan dapat dilakukan dekat dengan lahan yang akan ditanam karet atau lahan peremajaan.
6. Pemeliharaan
Terdiri atas:
-
Perawatan tanaman sebelum panen
Tanaman yang belum menghasilkan ini berumur sekitar 1-4 tahun. Perawatan tanaman ini umumnya sama dengan perawatan tanaman perkebunan lainnya yaitu:
- Penyulaman, tidak semua bibit karet yang ditanam hidup seluruhnya, oleh karena itu dibutuhkan Penyuluhan.
- Penyiangan, Lakukan penyiangan untuk menghindari persaingan tanaman didalam pengambilan unsur hara. Kegiatan penyiangan sebenarnya dapat dilakukan setiap saat, yaitu ketika pertumbuhan gulma sudah mengganggu perkembangan tanaman karet. Meskipun demikian, umumnya penyiangan dilakukan tiga kali dalam setahun untuk menghemat tenaga dan biaya.
- Pemupukan, kegiatan ini dilakukan untuk memacu pertumbuhan karet muda dan mempercepat matang sadap. Kegiatan pemupukan dapat dilakukan dengan dengan dua cara yaitu, manual circle dan chemical strip weeding. Pada cara pertama (manual circle) lubang dibuat melingkari tanaman. Hal ini disebabkan perakaran tanaman semakin bertambah luas seiring dengan bertambahnya umur tanaman. Untuk tanaman berumur 3-5 bulan lubang melingkari dengan jarak 20-30cm, 6-10 bulan dengan jarak 40-60cm, 21-48 bulan dengan jarak 40-60cm, dan lebih 48 bulan dengan jarak 50-120cm. Lubang dibuat dengan kedalaman 5-10 cm, kemudian pupuk ditaburkan ke dalamnya dan ditutup dengan tanah. Pada cara kedua chemical strip weeding pupuk diletakkan pada jarak 1-1.5 meter dari barisan tanaman. Caranya sama tanah digali, kemudian masukkan pupuk dan akhirnya tutup kembali dengan tanah. Pemupukan sebaiknya tidak dilakukan pada pertengahan musim penghujan, karena pupuk mudah tercuci, idealnya pemupukan dilakukan pada pergantian musim hujan ke musim kemarau. Dosis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan jenis tanahnya. Pemupukan pada tanaman belum menghasilkan frekuensinya sekali setahun, sedangkan pada karet yang telah menghasilkan dua kali setahun. Pemberian pupuk yang paling baik adalah dengan cara menggabungkan paling tidak 3 jenis pupuk untuk menghemat tenaga kerja. Atau penggunaan pupuk majemuk yang banyak beredar di pasar.
- Seleksi dan penjarangan, kegiatan ini dilakukan untuk memilih tanaman yang jelek dan menggantikannya dengan bibiot baru yang bagus. Seleksi juga dilakukan bagi tanaman yang terserang penyakit, agar tidak tertular dengan tanaman lainnya. Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang telah mati sampai dengan tanaman telah berumur 2 tahun pada saat musim penghujan. Tunas palsu harus dibuang selama 2 bulan pertama dengan rotasi 2 minggu sekali, sedangkan tunas lain dibuang sampai tanaman mencapai ketinggian 1,80 m.
- Pemeliharaan penutup tanah, tanaman penutup tanah ini juga mendapat perawatan yang sama dengan tanaman karetnya. Pemupukan dan pengendalian hama penyakit juga dilakukan agar tanaman penutup tanah ini subur dan dapat menjalankan fungsi positif untuk tanaman karet.
- Setelah tanaman berumur 2-3 tahun, dengan ketinggian 3,5 m dan bila belum bercabang, perlu diadakan perangsangan dengan cara pengeratan batang, pembungkusan pucuk daun dan pemenggalan.
7. Pengendalian Hama
Terdiri atas:
-
Pseudococcus citri
Pengendaliannnya dengan menggunakan insektisida jenis Metamidofos, dilarutkan dalam air dengan konsentrasi 0,05-0,1%.
-
Kutu Lak (Laeciper greeni)
Dapat diberantas dengan insektisida Albolinium (Konsentrasi 2%) ditambah Surfactan citrowett 0,025%.
8. Pengendalian Penyakit
Terdiri atas:
- penyakit embun tepung
- penyakit daun
- penyakit jamur upas
- penyakit cendawan akar putih
- penyakit gugur daun.
9. Peremajaan karet
Penentuan saat peremajaan bagi tanaman tahunan khususnya tanaman karet yang dipraktekkan oleh baik perkebunan-perkebunan besar ataupun kecil belum ada satu dasar ekonomi yang seragam.
Ditinjau dari persyaratan ekonomis kadang-kadang keputusan yang diambil untuk meremajakan tanaman karet suatu perkebunan belum dapat dikatakan memenuhi syarat.
Tidak jarang suatu perkebunan mendasarkannya pada ketetapan umur tanaman karet yang dianggap menguntungkan, tetapi ketetapan umur itu seakan-akan merupakan suatu rumus yang tidak pernah berubah, sekalipun keadaan harga karet mengalami penurunan.
-
Perencanaan peremajaan karet
Hendaknya rencana peremajaan telah disusun tiga tahun sebelum dilakukan penumbangan pohon karet tua. Hal ini didasarkan kepada pertimbangan sebagai berikut :
- Merupakan tindakan ekonomis yang tepat.
- Tergantung kepada keadaan tanaman, penyadapan terakhir dari karet tua dengan sistem deres arah keatas, jika mungkin dengan menggunakan stimulasi ethrel dapat dilaksanakan dengan intensitas tertentu selama ± 3 tahun.
- Untuk memperoleh atau menghasilkan kayu okulasi, diperlukan waktu ± 2 tahun, sejak penanaman batang bawah, sampai saat yang sesuai untuk diokulasi.
- Waktu untuk memulai penyadapan terakhir adalah pada awal tahun bukaan sadapan (yaitu bulan Mei di sumatera utara), dan untuk membangun pembibitan pada musim jatuh biji (Agustus/September).
-
Bahan tanaman karet
Peremajaan tanaman karet baru dilakukan setelah umur kurang lebih 30 tahun.Berarti penyadapan bahan tanaman yang baik adalah dasar yang menentukan untuk masa depannya.
Bermacam-macam bahan tanaman karet dapat dibedakan antara :
- sifat keturunannya (genetisnya) : klon-klon
- Bentuk bahan tanaman : stum mata tidur, stum tinggi dan tanaman polybeg.
Sekian Materi Pada Hari Ini Mengenai Budidaya Perkebunan Dengan Materi Perhatikan! Cara Budidaya Tanaman Singkong Terbaik
Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Buat Para Perkebunan. Terima Kasih …!!!
Baca Artikel Lainnya: