Perhatikan! Peluang Budidaya Alpukat yang Menguntungkan

Perhatikan! Peluang Budidaya Alpukat yang Menguntungkan


Selamat Datang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail. Dibawah ini saya akan membahas materi tentang Budidaya Alpukat, berikut penjelasannya.

Perhatikan! Peluang Budidaya Alpukat yang Menguntungkan

Di pasaran harga buah alpukat yang bertakaran besar dan berdaging tebal relatif mahal, karena itulah banyak orang yang berkeinginan untuk menanam sendiri pohon alpukat. Sayangnya penungguan akan nikmatnya daging alpukat harus tertunda karena ketidaktahuan cara merawat pohon alpukat supaya cepat berbuah, padahal untuk memperoleh pohon alpukat berbuah lebat tidaklah diperlukan cara yang terlalu rumit.

Bagi Anda yang ingin menikmati buah alpukat dari kebun sendiri, maka disinilah tempat yang tepat untuk memahami rahasia cara merawat pohon alpukat agar cepat berbuah dan bisa dijadikan peluang usaha yang menguntungkan.


Penyiraman

Penyiraman yang teratur bisa menopang pohon alpukat menyerap unsur hara yang ada di tanah untuk keperluan pertumbuhan pohon. Siramlah pohon Alpukat anda sekitar 1 kali sehari pada pagi ataupun sore hari, ketekunan penyiraman bisa dijalankan ketika  terjadi musim kemarau berkepanjangan dan sebaliknya, ketika  musim penghujan sudah tiba maka anda tidak butuh menjalankan penyiraman.


Penyiangan

Tanaman pengancam yang hidup di keliling pohon alupukat bisa membawa bibit penyakit dan menarik unsur hara dan nutrisi dari tanah yang seharusnya diserap seluruhnya oleh pohon alpukat. Karena itulah, anda butuh menjalankan penyiangan lahan dari tanaman pengancam secara periodik.


Pemupukan

Dalam pembudidayaan tanaman alpukat diperlukan program pemupukan yang baik dan teratur. Mengingat sistem perakaran tanaman alpukat, khususnya akar-akar rambutnya, hanya sedikit dan pertumbuhannya kurang ekstensif maka pupuk harus diberikan agak sering dengan dosis kecil.

Jumlah pupuk yang diberikan tergantung pada umur tanaman. Bila program pemupukan tahunan menggunakan pupuk urea (45% N), TSP (50% P), dan KCl (60% K) maka untuk tanaman berumur muda (1-4 tahun) diberikan urea, TSP, dan KCl masing-masing sebanyak 0,27-1,1 kg/pohon, 0,5-1 kg/pohon dan 0,2-0,83 kg/pohon. Untuk tanaman umur produksi (5 tahun lebih) diberikan urea, TSP, dan KCl masing-masing sebanyak 2,22-3,55 kg/pohon, 3,2 kg/pohon, dan 4 kg/pohon.Pupuk sebaiknya diberikan 4 kali dalam setahun.

Mengingat tanaman alpukat hanya mempunyai sedikit akar rambut, maka sebaiknya pupuk diletakkan sedekat mungkin dengan akar. Caranya dengan menanamkan pupuk ke dalam lubang sedalam 30-40 cm, di mana lubang tersebut dibuat tepat di bawah tepi tajuk tanaman, melingkari tanaman.


Pemangkasan

Pemangkasan ranting pohon yang tidak berguna lagi, sebaiknya anda jalankan supaya konsentrasi makanan tidak menjalar untuk pertumbuhan daun ataupun tunas baru, sebaliknya untuk pembentukan buah. Sesudah pemangkasan, jangan lupa untuk memberika fungisida pada ujung batang yang dipangkas supaya jamur tidak masuk dan tidak mendatangkan bibit penyakit.


Pemberian Hormon

Pemberian hormone juga dibutuhkan untuk menjaalankan selain pemupukan. Kondisi tersebut bertujuan untuk merangsang timbulnya bunga yang akan memperoleh buah pada pohon alpukat. Berbeda dengan pemberian pupuk yang menjalar dengan media tanam, pemberian hormone cukup dijalankan dengan menyemprot bagian pohon mulai dari daun, batang, sampai akar pohon alpukat.


Penggemburan Tanah

Tanah yang kerap memperoleh siraman baik secara langsung dari air hujan ataupun rutin dari manusia bisa menjadi padat dan keras. Kondisi tersebut akan menyebabkan udara sulit menembus tanah padahal udara merupakan salah satu unsur penting bagi pertumbuhan makhluk hidup.

Hati-hati jika anda menjalankan penggemburan tanah supaya tidak melukai akar dan menjadi jalan masuknya bibit penyakit.


Pemusnahan Hama Penyakit

Hama penyakit membuat pohon alpukat mendapati kegagalan pertumbuhan dan menyebabkan pohon tidak bisa menghasilkan buah. Segera jalankan tindakan pemusnahan hama penyakit  dengan menyemprotkan pestisida apabia anda menemukan tanda-tanda pohon alpukat Anda terjangkit penyakit.


Penen

Berikut ini terdapat beberapa cara penen pada buah alpukat, antara lain:


  • Ciri dan Umur Panen

Ciri-ciri buah yang sudah tua tetapi belum masak adalah:

  1. Warna kulit tua tetapi belum menjadi cokelat atau merah dan tidak mengkilap;
  2. Apabila buah diketuk dengan punggung kuku, menimbulkan bunyi yang nyaring;
  3. Apabila buah digoyang-goyang, akan terdengar goncangan biji.
  4. Penetapan tingkat ketuaan buah tersebut memerlukan pengalaman tersendiri.

Sebaiknya perlu diamati waktu bunga mekar sampai enam bulan kemudian, karena buah alpukat biasanya tua setelah 6-7 bulan dari saat bunga mekar. Untuk memastikannya, perlu dipetik beberapa buah sebagai contoh. Bila buah-buah contoh tersebut masak dengan baik, tandanya buah tersebut telah tua dan siap dipanen.


  • Cara Panen

Umumnya memanen buah alpukat dilakukan secara manual, yaitu dipetik menggunakan tangan. Apabila kondisi fisik pohon tidak memungkinkan untuk dipanjat, maka panen dapat dibantu dengan menggunakan alat atau galah yang diberi tangguk kain atau goni pada ujungnya atau tangga. Saat dipanen, buah harus dipetik atau dipotong bersama sedikit tangkai buahnya (3-5 cm) untuk mencegah memar, luka atau infeksi pada bagian dekat tangkai buah.


  • Periode Panen

Biasanya alpukat mengalami musim berbunga pada awal musim hujan, dan musim berbuah lebatnya biasanya pada bulan Desember, Januari, dan Februari. Di Indonesia yang keadaan alamnya cocok untuk pertanaman alpukat, musim panen dapat terjadi setiap bulan.


  • Prakiraan Produksi

Produksi buah alpukat pada pohon-pohon yang tumbuh dan berbuah baik dapat mencapai 70-80 kg/pohon/tahun. Produksi rata-rata yang dapat diharapkan dari setiap pohon berkisar 50 kg.


Pasca Panen

berikut ini terdapat beberapa langkah pasca panen pada buah alpukat, antara lain:


  • Pencucian

Pencucian dimaksudkan untuk menghilangkan segala macam kotoran yang menempel sehingga mempermudah penggolongan atau penyortiran. Cara pencucian tergantung pada kotoran yang menempel.


  • Penyortiran

Penyortiran buah dilakukan sejak masih berada di tingkat petani, dengan tujuan memilih buah yang baik dan memenuhi syarat, buah yang diharapkan adalah yang memiliki ciri sebagai berikut:

  • Tidak cacat, kulit buah harus mulus tanpa bercak.
  • Cukup tua tapi belum matang.
  • Ukuran buah seragam. Biasanya dipakai standar dalam 1 kg terdiri dari 3 buah
  • atau berbobot maksimal 400 g.
  • Bentuk buah seragam. Pesanan paling banyak adalah yang berbentuk lonceng.

Buah yang banyak diminta importir untuk konsumen luar negeri adalah buah alpukat yang dagingnya berwarna kuning mentega tanpa serat. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, semua syarat tadi tidak terlalu diperhitungkan.


  • Pemeraman dan Penyimpanan

Alpukat baru dapat dikonsumsi bila sudah masak. Untuk mencapai tingkat kemasan ini diperlukan waktu sekitar 7 hari setelah petik (bila buah dipetik pada saat sudah cukup ketuaannya). Bila tenggang waktu tersebut akan dipercepat, maka buah harus diperam terlebih dulu. Untuk keperluan ekspor, tidak perlu dilakukan pemeraman karena tenggang waktu ini disesuaikan dengan lamanya perjalanan untuk sampai di tempat tujuan.

Cara pemeraman alpukat masih sangat sederhana. Pada umumnya hanya dengan memasukkan buah ke dalam karung goni, kemudian ujungnya diikat rapat. Setelah itu karung diletakkan di tempat yang kering dan bersih. Karena alpukat mempunyai umur simpan hanya sampai sekitar 7 hari (sejak petik sampai siap dikonsumsi), maka bila ingin memperlambat umur simpan tersebut dapat dilakukan dengan menyimpannya dalam ruangan bersuhu 5 derajat C. Dengan cara tersebut, umur penyimpanan dapat diperlambat samapai 30-40 hari.


  • Pengemasan dan Pengangkutan

Kemasan adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas suatu komoditas. Kemasan untuk pasar lokal berbeda dengan yang untuk diekspor. Untuk pemasaran di dalam negeri, buah alpukat dikemas dalam karung-karung plastik atau keranjang, lalu diangkut dengan menggunakan truk. Sedangkan kemasan untuk ekspor berbeda lagi, yaitu umumnya menggunakan kotak karton berkapasitas 5 kg buah alpukat.

Sebelum dimasukkan ke dalam kotak karton, alpukat dibungkus kertas tissue, kemudian diatur sususannya dengan diselingi penyekat yang terbuat dari potongan karton.


Sekian Materi Pada Hari Ini Mengenai Budidaya Perkebunan Dengan Materi Perhatikan! Peluang Budidaya Alpukat yang Menguntungkan

Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Buat Para Perkebunan. Terima Kasih …!!!


Baca Artikel Lainnya: